Whita Mendukung Ketahanan dan Keberlanjutan Pangan Indonesia

Jumat, 12 Juli 2024 : Juli 12, 2024

 

Bukittinggi, winsbnews- Program kerja World Halal Industry & Trade Alliance (WHITA) akan menyasar lima sektor utama yaitu, sosial kemasyarakatan, penguatan ekonomi, pengelolaan lingkungan, kesehatan dan pendidikan.

Sentuhan awal pada sektor sosial kemasyarakatan dan Ekonomi Halal, adalah membangun pondasi rantai tata niaga industri makanan, pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan yang kokoh untuk mendukung keberhasilan pembangunan pada sektor lainnya secara berkelanjutan, hal ini dijelaskan Betha A.Djardjis Chairman Whita Trade, Sabtu (6/7/2024).

Lebih lanjut dikatakannya, WHITA (World Halal Industry and Trade Alliance) adalah organisasi dunia yang dimulai dari Indonesia dengan Ultimate Goal membangun kawasan industri halal serta menjadi integrator & solutions provider untuk membangun kebangkitan kolektif ekonomi umat muslim.

Alhamdulillah Team Powertel telah mendirikan WHITA tanggal 30 Juni 2015 di Jakarta, kemudian tanggal 23 Juni 2017 Team WHITA mendirikan MDNG (Minang Diaspora Network Global), dan di bulan Desember 2018 mendirikan WHITA Japan Corporation dengan target tampil di Tokyo Olympics, karena Covid-19 Tokyo Olympics  tidak bisa dilaksanakan.

Insyaa Allah dengan telah berakhirnya Covid-19, WHITA-Powertel-Quantum Wakaf Allianz segera akan mulai SpeedUp untuk pengembangan usaha halal dengan implementasi wakaf produktif. Insyaa Allah sekarang kita lagi merencanakan program Biocity Development dengan Basis Smart City yang dipimpin Prof.Dr.Ir.Mohammad Winugroho,MSc, IPU bersama Pak Windhu Hidranto & Team.

Ini adalah sebagai Starting Point kegiatan WHITA Center of Excellence Bekasi & WHITA Center of Excellence Cirebon untuk pengembangan halal business di Kota Bekasi & Kawasan Industri Halal WHITA di Kabupaten Cirebon, ucap Betha A.Djardjis.

Ditambahkan keterangan Betha A.Djardjis, untuk dapat mengetahui tentang WHITA (World Halal Industry and Trade Alliance), dapat juga disimak pada content kanal youtube ; https://youtu.be/S6godvmve9g, https://youtu.be/oCkqZDW086U, https://youtu.be/13Bun3m-RE0?si=YVhU1v837UJJAGj

Pada acara webinar Kebijakan dan Strategi Ketahanan Pangan, Henry F Jusuf Business Development Committee WHITA, menjelaskan tema Indonesia Food Security & Sustainability, Fisheries & Aquaculture Farms (Ketahanan & Keberlanjutan Pangan Indonesia, Peternakan Perikanan & Budidaya Perairan).

Kata Henry F Yusuf, saya pelaku distribusi untuk bahan makanan terutama di bidang Aquaculture dan juga Fisheries baik itu untuk domestic market dan eksport, kami baru memasuki bisnis makanan (food) ini setelah melihat potensinya itu sekitar 4 tahun yang lalu, kita pemicunya adalah ikan dan udang ke pasar Jepang. Ternyata barang eksport ini lumayan banyak di Indonesia dan sumber daya alamnya luar biasa, ada di Kalimantan, Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Indonesia sangat potensi untuk mengembangkan bisnis ikan yang high margin terutama udang windu, dimensi dunianya sangat besar, di Indonesia kurang sekali, hanya di beberapa tempat seperti di pantai utara Jawa, di dekat Palu Sulawesi.

Kami bersama teman-teman di group melakukan investasi budidaya ikan, karena budidaya ikan sangat penting, dari proses budidaya perairan sampai laboratorium dan ekspor, pungkas Henry F Yusuf. (Iwin SB)

Share this Article