Ermita Fatma Budidayakan Tanaman Serai

Minggu, 14 Juli 2024 : Juli 14, 2024

 

                                               Bunda Pat pelaku UMKM herbal Rumah Sehat

Bukittinggi, winsbnews- Minyak Serai Wangi saat ini menjadi salah satu minyak atsiri yang dihasilkan dari proses penyulingan daun serai wangi dengan memisahkan kadar air dan minyak serai. Ermita Fatma (62) pelaku UMKM herbal Rumah Sehat, berhasil memanfaatkan potensi tumbuhan alam dengan keberadaan tanaman serai wangi yang dibudidayakan secara pribadi dan diolah menjadi minyak atsiri.

Dijelaskan Ermita Fatma, Sabtu (13/7/2024), budidaya serai wangi ini mampu menjadi peluang menjanjikan untuk dilakukan dan dikembangkan oleh masyarakat serta pelaku usaha lainnya. Minyak atsiri serai wangi ini digunakan untuk penyembuhan luka bagian luar, mengobati gigitan serangga atau bisa hewan, mencegah gigitan nyamuk, dan sebagai bahan  kosmetik lainnya.

Minyak atsiri serai wangi dikemas dengan botol berukuran 10 ml, inovasi itu dinilai mampu meningkatkan pendapatan ekonomi kehidupan, karena 1 liter minyak atsiri yang dihasilkan dijual dengan harga Rp300.000.

“Manfaat minyak atsiri serai wangi ini sudah dibuktikan, ketika ada luka, pendarahannya cepat berhenti setelah diberi minyak serai wangi, begitu juga kalau ada yang digigit serangga dengan diolesi minyak serai wangi, maka tidak terjadi pembengkakan, kalau untuk partai besar minyak atsiri serai wangi ini dijadikan bahan sabun dan kosmetik lainnya,” ucapnya.

Terkait mengenai cara kerjanya penyulingan tanaman serai adalah menggunakan peralatan sederhana, sejenis ketel berkapasitas 60 kg yang dirancang sendiri oleh tukang las. Proses pembakaran ketel menggunakan kayu untuk penyulingan daun serai wangi yang diekstrak menjadi minyak.

Ketel itu dipanaskan dan setelah itu disalurkan melalui pendingin yang nanti juga ditampung, selanjutnya hasil tersebut yang masih bercampur antara air dan minyak. Untuk memisahkan air dan minyak, kita menggunakan penampung jenis leher bebek atau angsa, maka air akan keluar di bagian bawah setiap ada tekanan uap yang masuk, sehingga tertinggal minyak dan sedikit air. Ini kita endapkan, semakin lama diendapkan maka semakin bagus, air semakin mengendap ke bawah, dan minyak berada di bagian atas, minyak inilah yang dinamakan minyak esensial atau minyak atsiri serai wangi,” jelasnya.

Ermita Fatma yang akrab disapa Bunda Pat warga Kota Payakumbuh, mengatakan ingin adanya bantuan peralatan untuk penyulingan dengan sistem kekinian agar terwujud efisiensi dan efektivitas proses produksi minyak atsiri serai wangi. Pemerintah Daerah maupun pihak manapun kiranya dapat mendukung geliat UMKM minyak serai seperti usaha  yang ditekuninya selama ini. 

Diakuinya memakai peralatan yang modern untuk penyulingan memang sangat dibutuhkan, agar mendapatkan hasil maksimal. Sebab dengan peralatan yang sangat sederhana, minyak yang dihasilkan jumlahnya tentu tidak banyak. Belum lagi, jika ada peralatan yang mengalami kebocoran tentu tekanan uap mempengaruhi minyak yang dihasilkan. Semoga peralatan modern ini bisa dapat dibantu oleh Pemerintah Daerah atau donatur lainnya, harapnya. (Iwin SB)

Share this Article