
Lapas Kelas IIA Bukittinggi lakukan peremajaan kompleks bangunan eks Lapas Bukittinggi
Bukittinggi,
winsbnews-
Kepala Lapas Kelas IIA Bukittinggi, Herdianto, mengatakan bahwa proyek
peremajaan kompleks bangunan eks Lapas Bukittinggi yang merupakan situs cagar budaya.
Proyek peremajaan ini dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan dan
memperbaiki kondisi bangunan bersejarah yang menjadi bagian penting dari
warisan budaya di daerah ini. Bangunan ini berdiri sejak tahun 1860 dahulunya
bernama Gevangenis Van Fort de Kock.
Ini merupakan
langkah penting dalam menjaga keberlangsungan warisan budaya di daerah ini.
“Bangunan eks Lapas Bukittinggi memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang
penting, oleh karena itu kami berkomitmen untuk menjaga, merawat, dan
memperbaiki bangunan ini agar dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang,”
ujarnya.
Dalam proyek
peremajaan ini, Lapas bekerjasama dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa
pelestarian dan perbaikan bangunan eks Lapas Bukittinggi dilakukan dengan
memperhatikan standar keamanan dan pelestarian situs cagar budaya.
Pihak Lapas juga
memastikan bahwa proyek peremajaan ini dilaksanakan dengan tetap menghargai
nilai-nilai sejarah dan kebudayaan serta melibatkan berbagai pihak terkait
seperti ahli warisan budaya dan penggiat seni budaya lokal.
Dengan peremajaan kompleks bangunan eks Lapas Bukittinggi, diharapkan kawasan cagar budaya ini dapat terus dilestarikan dan dijadikan sebagai tujuan wisata sejarah yang bermanfaat bagi masyarakat setempat dan wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.
Proyek peremajaan kompleks bangunan eks Lapas Bukittinggi ini diharapkan menjadi contoh bagaimana pelestarian dan pemeliharaan situs cagar budaya dapat menjadi bagian integral dari pembangunan dan pengembangan kawasan, serta menjadi inspirasi bagi upaya serupa di berbagai daerah lainnya, ungkap Herdianto. (Iwin SB)