
Ketua Kwarcab XIII Kota Bukittinggi Martias Wanto saat memberikan sambutan dan arahan
Bukittinggi,
winsbnews-
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bukittinggi, Martias Wanto, mengatakan,
tantangan, kondisi dan permasalahan generasi muda yang akan datang dan masa
saat ini sangat kompleksitas.
"Berbagai
kondisi yang kita khawatirkan, bisa menyeret generasi muda kepada hal-hal yang
tidak baik atau negatif," kata Martias Wanto.
Hal itu dikemukakan Martias Wanto, selaku Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) XIII Kota Bukittinggi, pada pelantikan Kepala Majelis Pembimbing Ranting (Ka Mabiran) Syukri Naldi,S.Kom.M.M dan Pengurus Kwartir Ranting (Kwaran) Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS) Bukittinggi, Jumat (15/12).
Menurutnya, kemajuan
tehnologi sebetulnya sebagai upaya untuk memajukan kesejahteraan masyarakat.
Namun di sisi lain, efek sampingnya, apabila tidak disaring atau difilter
secara baik, dapat menimbulkan dampak negatif kepada generasi muda," ujar
Martias Wanto.
Dengan demikian,
katanya, Pramuka yang ditugaskan negara sesuai Undang-Undang nomor 12 tahun 2010 bagaimana
membentuk karakter masyarakat terutama generasi muda.
"Tentunya di
Sumatera Barat, kita sudah menyetujui bersama bahwa karakter orang Sumatera
Barat yang berlandaskan Adat Basandi Syara'-Syara'' Basandi Kitabullah
(ABS-SBK)," sebutnya.
Dikatakan, tugas
tugas Pramuka cukup berat dan mulia. Tugas yang diberikan oleh negara itu
adalah, bagaimana membentuk karakter manusua Indonesia, khususnya generasi
muda, terutama di Kota Bukittinggi.
Dengan terbentuknya kepengurusan yang baru, kemudian melaksanakan penyusunan program, sehingga nantinya sejalan dengan program Kwarcab Kota Bukittinggi.
'Kita berharap, sesuai Undang-Undang nomor 12 Tahun 2010, Kegiatan Kepramukaan merupakan kegiatan wajib ekstrakurikuler, jadi tidak pilihan lagi, tapi wajib dari seluruh tingkatan yang tempatkan sebagai Gugus Depan (Gudep) melaksanakan kegiatan Pramuka ini, tidak ada pilihan bagi mereka, tapi wajib dilaksanakan, dengan metoda ekstrakurikuler. (Rul)