
Bukittinggi,
winsbnews- Umumnya
orang mencari makanan dan minuman tentunya menginginkan yang berbeda rasa dari
tempat lainnya dan juga nyaman serta santai dalam menyantap makanan dan meneguk
minuman. Pelaku kuliner salah satu bagian dari penunjang pariwisata dan kini
sedang mendapat perhatian dari Pemerintah Kota guna memikat pengunjung
wisatawan datang ke Kota Bukittinggi.
Melihat hal celah tersebut, Alifvia Dzaki Setia Rianti
pemudi usia 21 tahun tamatan Universitas Jambi fakultas hukum meneruskan bakat
masak memasak dan juga mendapat bimbingan dari kedua orangtuanya untuk membuka
suatu tempat makan dan minum. Guna memikat pengunjung yang datang, haruslah
mempunyai keahlian dalam memasaknya. Sehingga pengunjung akan terpikat dan
tertarik dengan citra rasa yang diolah dan disajikan.
Suatu usaha untuk menunjang kehidupan masa depan,
tentunya dengan keberanian. Ibarat langkah kaki bergerak maju, jika jalan
ditempat dan tidak melangkahkan kaki dan mengayunkan tangan, maka tidak akan
bergerak maju.
Dengan keberanian tersebut dan ditunjang kedua orang
tua serta saudara dan teman, Alifvia Dzaki Setia Rianti yang akrab disapa Via
membuka tempat makan dan minum dengan nama “Nangkring 99” di kawasan bypass
jalan lintas Sumatera yang mulai dibuka Rabu (1/11/2023).
Tempat makan minum Nangkring 99 ini memang sangat
berbeda dengan tempat lainnya, karena menu yang disajikan merupakan
berkolaborasi daerah Jawa dan Minang yang disuguhkan dengan alunan musik
gending Jawa, begitu juga pelayanan mengenakan pakaian daerah, tempat ini tidak
ada terdapat di Kota Bukittinggi.
Kata Via, Nangkring 99 berasal dari istilah milenial
artinya nongkrong dan 99 mengambil dari Asmaul Husna dan tahun pernikahan kedua
orangtuanya, jadi benar-benar mengandung hikmah dalam keluarga dan keagamaan.
Maksudnya Via, makan minum sambil nongkrong di Nangkring 99 yang tempatnya
representatif dan harganya terjangkau milenial.
Asal mulanya membuka usaha Nangkring 99, waktu kuliah
di Jambi banyak yang membuka usaha seperti ini dan selesai kuliah yang kini
Strata 1 (S1) hukum kembali ke Kota Bukittinggi, dilihatnya belum ada tempat
seperti ini. Inilah inovasi yang timbul dari Via dengan gagasan membuka tempat
makan minum yang atas persetujuan kedua orangtua.
Di tempat ini pengunjung yang datang mengambil sendiri
mulai dari ukuran banyaknya nasi dan menu-menu kesukaan dilanjutkan dengan
membayar di kasir, kita menamakan sistem prasmanan. Menu spesifik di Nangkring
99 adalah sate angkringan, seperti sate telur puyuh, bakso tusuk, sate hati dan
ampela, dan ada sambelnya juga sayuran-sayuran segar berikut menu-menu lainnya.
Ada juga nasi bakar.
Via sejak duduk di Sekolah Dasar (SD) sudah berjiwa entrepreneur (pengusaha), sambil sekolah juga menjual aksesoris membantu kedua orang tua dan juga membantu nenek dengan menjual pepaya dan ubi. Beranjak di SMP menjual kue di sekolah, dan di waktu kuliah pun juga menjual masakan catering dan masakan modern masakan sendiri. Jika ada acara di kampus, Via dimintanya untuk memasak makanan yang dipesan pihak kampus.
Via dengan usaha mandiri mempunyai harapannya semoga Nangkring 99 terus berkembang kedepannya dan maju dengan mempunyai inovasi-inovasi baru di menu-menu masakan dan memberikan cita rasa tersendiri khas Nangkring 99, In syaa Allah dalam jangka panjang, jika sudah tampak grafik pengembangan akan membuka cabang baru di daerah lain, pungkas Via. (Iwin SB)