
Bukittinggi,
winsbnews-
Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (National Paralympic Committee of
Indonesia) adalah organisasi pembina atlet penyandang disabilitas di
Indonesia didirikan pada 31 Oktober 1962, Organisasi ini secara resmi mewakili
Indonesia dalam keanggotaan di tingkat yang lebih tinggi, seperti ASEAN
Para Sport Federation (APSF) di tingkat Asia Tenggara.
Komite Paralimpiade
Asia (APC) di tingkat Asia, dan Komite Paralimpiade Internasional
(IPC) untuk tingkat dunia. Komite ini berfungsi untuk mengatur kegiatan pembinaan
dan pelatihan olahraga difabel, serta mengusahakan peningkatan prestasi dan
kesejahteraan atlet. Komite ini juga bertujuan membentuk watak kepribadian
penyandang disabilitas di Indonesia dan membentuk kebugaran fisik serta mental
agar sehat dan kuat melalui olahraga.
NPCI Kota
Bukittinggi telah berdiri dan beberapa bulan belakangan ini kurang sekali
pergerakan organisasinya, dikarenakan terkendala dengan pendanaan. Untuk
menggerakan kembali roda kepengurusan NPCI Kota Bukittinggi, maka diadakan
musyawarah besar yang diikuti seluruh pengurus yang dihadiri Kepala dinas
Pemuda Olahraga (dispora) Kota Bukittinggi yang diwakili Muhammad Chandra dan
Agung Pratama, Sabtu (14/10/2023) di ruang rapat gedung DPRD Kota Bukittinggi.
Muhammad Chandra
menjelaskan, mubes ini menindaklanjuti penyempurnaan pelaksanaan program kerja
NPCI Kota Bukittinggi sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya. Sangat
disayangkan sudah hampir mendekati setahun perjalanan organisasi kepengurusan
telah terbentuk, tapi belum dikukuhkan dan dilantik, termasuk kelengkapan
administrasi belum dilengkapi.
Dalam kaitan
kelengkapan administrasi, seharusnya NPCI Kota Bukittinggi tahun ini sudah
menerima dana hibah dari Pemerintah Kota untuk menggerakkan roda organisasi,
NPCI Kota Bukittinggi belum menerima dana hibah disebabkan kurangnya
kelengkapan administrasi, jadi terhalang diberikan dana hibah diajukan oleh
TAPD Pemerintah Kota Bukittinggi. Ini sangat merugikan, padahal melihat
prestasi yang ada, yaitu salah seorang atlet bulutangkis dari disabilitas
tuna rungu mewakili Kota Bukittinggi bahkan NKRI berlaga di Yunani.
Selain dilakukan
restrukturisasi struktur kepengurusan juga NPCI Kota Bukittinggi giatkan
pembinaan atlet disabilitas yang ada pada 7 Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota
Bukittinggi. NPCI Kota Bukittinggi menaungi atlet difabel secara organisasi
tidak boleh dipandang sebelah mata bahkan di Provinsi tetangga seperti Riau
menerima dana hibah untuk NPCI cukup besar sebesar Rp400 juta, ucap Muhammad Chandra.
Adapun hasil
kesepakatan bersama dalam mubes NPCI Kota Bukittinggi, terbentuklah
kepengurusan NPCI Kota Bukittinggi. Sebagai pelindung Wali Kota Bukittinggi,
pembina, Kadispora, Kadis Kesehatan, Kadis Sosial dan Kepala Cabang dinas
Wilayah I Provinsi Sumatera Barat.
NPCI Kota
Bukittinggi dinahkodai Ansharullah sebagai ketua, dibantu Sekretaris, Susi
Gusnita dan Wakil Sekretaris, Nenny Sri Wahyuni serta Bendahara, Syawal, Wakil
Bendahara 1, Rini Wahyuni dan Wakil Bendahara 2, Wilda Zahara.
Seksi Hukum dan Advokasi, Ketua, Mardi Wardi.,SH dan anggota, Muhammad Chandra, Seksi Pembinaan Atlet dan Prestasi, Ketua, Elvira Dwiyana Aurora, anggota Neldi, Rahmat Hidayat, Anton Putra, Novri Reonaldo, Niken RJE, Noni Marlena, Dilla Rahmi, Rafel Andre, Asrafi Abrar.
Seksi Humas dan IT, Ketua, Ahmat Ikhsan, anggota, Agung Pratama, Jhoni Marbeta, dan Iwin SB. Seksi Klarifikasi Disabilitas, Ketua, Ns.Rika Kusuma Dewi.,S.Kep, anggota Meyzy Ramadhan Putra. (Iwin SB)