
Kadis PMD Provinsi Sumatera Barat Amasrul SH melaunching Kampung Ask Me Dagusibu Banto Laweh disaksikan Wakil Wali Kota Bukittinggi
Bukittinggi,
winsbnews-
Hari Farmasi Sedunia atau World Pharmacists Day (WPD) diperingati setiap
tanggal 25 September, untuk itu Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD
IAI) Provinsi Sumatera Barat masa bakti 2022-2026 gelar berbagai acara di Kota
Bukittinggi, salah satunya launching kampung Apoteker Sahabat Keluarga Melayani
Edukasi (ASK ME) dengan program “Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang” (Dagusibu)
di Kota Bukittinggi, Sabtu (23/9) di Istana Bung Hatta Kota Bukittinggi.
Acara tersebut
dihadiri Wakil Wali Kota Bukittinggi, Marfendi, Gubernur Provinsi Sumatera
Barat diwakilkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat (PMD) Provinsi Sumatera
Barat, Amasrul, SH, Anggota DPRD Kota Bukittinggi Zulhamdi Chandra dan Erdison
Nimli, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Linda Feroza, Ketua PD IAI
Provinsi Sumatera Barat, Apt. Dedi Almasdy, M.Si., Ph.D (Clin.Pharm), Ketua Pengurus
Cabang (PC) IAI Kota Bukittinggi Nurasiah Wahid, dan seluruh perwakilan
Pengurus Cabang IAI se-Sumbar.
Wakil Wali Kota Bukittinggi Marfendi,
mengatakan yang selama ini kita anggap apoteker berada di apotek, ternyata hari
ini kita launching kampung ASK ME Dagusibu yang dibina para apoteker, ini
sangat luar biasa. Tidak terbayang ada “Kampung Binaan Apoteker.” Kita berharap
masyarakat mendapat pengarahan tentang kesehatan, pola hidup yang sehat,
sehingga masyarakat bisa kita harapkan sehat kedepannya.
Harapan Marfendi,
agar daerah yang tidak sehat menjadi sehat, kampung ASK ME Dagusibu menjadi
fokus utama yang kemudian membuat apoteker ada di tengah masyarakat bukan hanya
di Kota Bukittinggi, tapi di Indonesia, ucap Marfendi.
Sementara itu Kepala
Dinas PMD Provinsi Sumatera Barat, Amasrul, SH, mengatakan kegiatan ini
serentak se Indonesia. Dengan adanya launching kampung ASK ME Dagusibu ini
tentu bisa mengedukasi masyarakat tentang cara mendapatkan dan menggunakan,
menyimpan obat dan membuang obat setelah kadaluarsa. Ini banyak tidak diketahui
masyarakat-masyarakat kita di Nagari/Desa/Kelurahan di Sumatera Barat.
Dengan adanya
launching ini, kita berharap nanti ini bisa seluruh kampung atau desa yang ada
di Sumatera Barat dapat dilakukan kegiatan ini, hari ini sudah ada 20 kampung
di Sumatera Barat yang launching, harapan kita nanti adalah tahun depan, kalau
bisa 1265 Kelurahan dan desa yang ada di Sumatera Barat ada warung-warung obat
yang dijaga oleh apoteker. Amasrul memberikan apresiasi yang luar biasa kepada
IAI yang telah berinovasi untuk melakukan kegiatan ini, ucapnya.
Sedangkan Ketua PD
IAI Sumbar Dedy Almasdy, menjelaskan, apoteker profesi yang menguasai tentang
obat tidak hanya dalam kontek pembekalan obat, tapi lebih luas lagi, baik pada
sektor promotif, preventif dan kuratif, apoteker terlibat di tengah-tengah
masyarakat bagaimana memaksimalkan penggunaan obat untuk mencegah dari sakit
dan juga bagaimana memaksimalkan obat untuk meningkatkan kualitas kesehatan
daripada masyarakat
Untuk tahap awal
kita targetkan setiap Kabupaten Kota ada satu kampung ASK ME Dagusibu, nantinya
semua Nagari/Desa/Kelurahan di Sumatera Barat mendapat pembinaan, tentunya kita
akan berkolaborasi dengan Pemda dan stakeholder yang ada, apoteker seluruh
sektor memang ada, kata Dedy Almasdy.
Ketua PC IAI Kota Bukittinggi Nurasiah Wahid menambahkan acara ini adalah puncak rangkaian kegiatan Kampung ASK ME Dagusibu setelah sebelumnya tanggal 20 Agustus kita melakukan pre survei dan tanggal 10 September 2023 post survei di RW 01 Banto Laweh di Kelurahan Kayu Kubu.
Ketua Pelaksana Kegiatan Survey Pembentukan Kampung Ask Me Dagusibu Banto Laweh Santi Youlanda yang juga sebagai koordinator bidang humas Pengurus Cabang IAI Kota Bukittinggi, mengatakan dipilihnya Banto Laweh karena masyarakatnya majemuk dan kader posyandu juga aktif. Jadi dalam pre survey dan post survei dibantu kader posyandu, diharapkan ada perubahan sikap perilaku masyarakat, pungkas Santi Youlanda. (Iwin SB)