Wako Bukittinggi Erman Safar Minta SD dan SMP sederajat Sesuaikan Program Pemko Bukittinggi

Selasa, 12 September 2023 : September 12, 2023

 

Erman Safar SH Wali Kota Bukittinggi

Bukittinggi, winsbnews- Pemerintah Kota Bukittinggi telah memulai program sekolah lima hari untuk pelajar PAUD, SD, SMP Negeri dan Swasta di Kota Bukittinggi sejak 4 September 2023 lalu. Penerapan sekolah lima hari disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

Tapi sampai saat ini masih ada sekolah swasta yang masih sekolah 6 hari, artinya belum menerapkan kebijakan Wali Kota. Kata Erman Safar, bukan tidak setuju, setelah kami konfirmasi, memang ada beberapa sekolah swasta berbasis agama yang mereka belum terlalu bisa menyesuaikan jadwal.

Sekolah swasta yang belum bisa mengikuti program Pemerintah sekolah lima hari, karena mereka butuh waktu lebih untuk menyusun ulang jadwal belajarnya. Untuk itu kami minta agar bisa segera menyeragamkan agar program Pemerintah bagi anak di akhir pekan nantinya bisa diikuti seluruh pelajar Kota Bukittinggi,” ujar Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, Senin (11/9/2023).

Disampaikan Wako Erman Safar, harusnya mereka ikut program Pemerintah agar ada standar yang sama bagi anak dan bisa diikutkan ke dalam program anak yang digagas Pemerintah di hari Sabtu dan Minggu. Kasihan juga nanti ada anak yang tidak bisa ikut, sekolah lain ikut, sedangkan mereka tidak.

Lebih lanjut dikatakannya, dua hari di akhir pekan kami programkan untuk Quality Time dengan keluarga khususnya orang tua, boleh saja menambah kegiatan bimbingan belajar atau kegiatan positif lainnya, ujarnya.

Wako Erman Safar mengakui standar kualitas pendidik di Kota Bukittinggi belum sepenuhnya mampu memberikan pembinaan karakter khususnya penerapan bidang budaya sejak dini. Kita akui guru juga belum secanggih itu untuk memenuhi pembinaan karakter implementasi Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah (ABS-SBK), perlu bimbingan orang tua, sekaligus anak bersosialisasi di lingkungannya, ucapnya.

Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan segera mencarikan solusi pengganti pekerjaan rumah (PR) bagi anak yang mengikuti program sekolah lima hari. Pengganti PR, nanti akan ada buku report atau buku laporan, isinya anak diminta misalnya mengaji atau membaca di depan orang tuanya, kemudian ditandatangani sebagai bukti, kata Wako.

Pantauan di lapangan, terlihat salah satu sekolah swasta yang belum bisa melaksanakan program sekolah lima hari di Bukittinggi adalah Yayasan Pendidikan Islam Al-Ishlah. Hal itu tertuang dalam surat pemberitahuan yang disebarkan ke orangtua wali murid.

Keputusan itu bertolak belakang dengan surat edaran Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tentang pelaksanaan sekolah lima hari ke seluruh sekolah negeri dan swasta di Kota Bukittinggi, jelas Erman Safar. (Iwin SB)

Share this Article