
Bukittinggi,
winsbnews- Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bukittinggi tahun 2022 mengalami peningkatan
tertinggi sehingga menunjukan kemampuan daya beli masyarakat lebih tinggi jika
dibandingkan dari waktu sebelumnya, Pemerintah Kota Bukittinggi mengajak pelaku
ekonomi dan masyarakat mendukung capaian IPM, ini disampaikan Sekretaris Daerah
Kota (Sekdako) Bukittinggi Martias Wanto Datuak Maruhun, Rabu (13/9/2023).
Alhamdulillah, IPM di tahun 2022 mengalami kenaikan
dari waktu sebelumnya, ini menandakan kemampuan daya beli masyarakat yang lebih
tinggi. Pada tahun tersebut Kota Bukittinggi juga dilanda inflasi yang cukup
tinggi, masyarakat tidak terpengaruh dari laju inflasi tersebut. Ini berkat
program cerdas yang diusung Wali Kota, bagaimana kita memberikan support secara
langsung di sektor ekonomi. Masyarakat yang berekonomi lemah kita bantu untuk
berbelanja, ujarnya.
Pemerintah Daerah memberikan penguatan ekonomi secara
langsung bagi masyarakat agar tidak terdampak dengan perubahan laju inflasi
daerah. Dikatakan, inflasi sejatinya tidak boleh dihilangkan tetapi harus
dikendalikan.
Disebutkan Martias Wanto, Pemerintah Kota Bukittinggi
mengajak pelaku ekonomi, baik pedagang dan pembeli untuk bijak bertransaksi.
Pedagang diminta tidak melakukan penimbunan komoditas yang dibutuhkan
masyarakat, agar laju inflasi dapat dikendalikan dengan baik.
Pemerintah Daerah berkewajiban menjamin hak
pembeli, seperti transaksi jual beli yang mempergunakan alat ukur
atau timbangan harus tepat. Jangan ada pembeli yang dirugikan dari
bobot produk yang diperjualbelikan, lantaran alat ukur timbangan yang tidak
akurat.
Pemerintah Daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait harus rutinkan pemeriksaan akurasi penggunaan alat ukur timbangan yang dipergunakan pedagang, jangan ada pembeli yang dirugikan dikarenakan berat berkurang, oleh karena timbangannya tidak akurat, katanya.
Mengenai fluktuasi harga terhadap komoditas di pasaran secara bersama-sama mendapatkan pengawasan, sehingga kenaikan dan penurunan harga terhadap produk jual beli mempengaruhi angka inflasi dan deflasi daerah, jelas Martias Wanto. (Iwin SB)