Program Sekolah 5 Hari Akan Dievaluasi Wako Bukittinggi Sampai Desember 2023

Sabtu, 02 September 2023 : September 02, 2023

 

Hastag sekolah lima hari di Kota Bukittinggi

Bukittinggi, winsbnews- Mulai hari Senin tanggal 4 September 2023 pelajar PAUD, SD, SMP Negeri dan Swasta di Kota Bukittinggi sekolah lima hari (Senin sampai Jumat). Penerapan sekolah lima hari disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah. Hal ini disampaikan Wali Kota Bukittinggi, H.Erman Safar,SH., Jumat (1/9/2023).

Lebih lanjut dikatakannya, meskipun jadwal aktif balajar lima hari ini sudah mulai diterapkan, jadwal mengaji di seluruh MDTA tetap dilaksanakan. Bagi pelajar SD akan belajar maksimal hingga jam 14.00 WIB sehingga masih tetap bisa mengikuti kegiatan belajar mengaji yang menjadi rutinitas keseharian pelajar di Sumatera Barat.

Sekolah selama lima hari dalam seminggu ini sudah lama dirancang dan disusun dengan menyertakan seluruh pihak, sebanyak 86 persen orang tua murid menyetujuinya. Sistem belajar sekolah lima hari pada awal September 2023 untuk penguatan karakter pelajar dengan peran penting orang tua.

Dalam program sekolah lima hari, Wako Erman Safar, akan mengevaluasi sampai bulan Desember 2023. Dan dianjurkannya kepada guru-guru untuk tidak memberikan Pekerjaan Rumah (PR) kepada siswa di seluruh Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta, begitu juga di seluruh Sekolah Dasar Negeri dan Swasta, ucap Wako Erman Safar.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi Jeki, mengatakan, Dinas Pendidikan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bukittinggi saat ini membawahi 194 sekolah setingkat TK, SD dan SMP dengan total siswa 30.179 orang. Program sekolah lima hari akan diterapkan dalam uji coba di semester ganjil 2023/2024 mulai Senin (04/9) hingga dievaluasi nantinya di Desember 2023.

Bahkan daerah lain di Sumatera Barat, seperti di Pariaman dan Padang telah lebih dulu menerapkan. Sekolah lima hari berbeda dengan full day. Jadi bagi siswa yang juga belajar agama di TPQ (Taman Pendidikan Al Quran) dan MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah) itu tidak akan terganggu jam pelajarannya. Informasi terakhir yang kami terima program ini juga diterapkan Provinsi Sumatera Barat untuk tingkat Sekolah Menengah Atas dan Madrasah di bawah kebijakan Kementerian Agama.

Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi juga orang tua dan keluarga, diharapkan satu hari di Sabtu setiap pekan itu bisa menjadi efek  kedekatan anak di keluarga dalam membentuk karakter anak. Dimintanya pengawasan orang tua kepada anak untuk tidak menjadikan pelajar bergantung kepada telepon genggam saat diberikan waktu berlebih di rumah.

Fenomena anak bermain gadget harus diwaspadai, Kami harap hari Sabtu menjadi hari penuh antara anak dan orang tua, bagaimana mengajar anak melihat orang tuanya bekerja atau hal positif lainnya.

Selain itu, pengendalian anak tidak berkeliaran juga menjadi tanggung jawab bersama. Ada banyak waktu antara anak dengan orang tua, sekolah lima hari menjadi terobosan baru yang berdampak kepada pembentukan karakter anak.

Program sekolah lima hari diharapkan mampu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat di akhir pekan dan penunjang Kota Bukittinggi sebagai Kota wisata, ungkap Jeki. (Iwin SB)

Share this Article