
Bukittinggi, winsbnews- Dengan inspiratif untuk melestarikan kerajinan sulaman tradisional Minang dan juga mensejahterakan
masyarakat pengrajin sulaman tradisional khas Kota Bukittinggi, Erdison Nimli
anggota DPRD Kota Bukittinggi mencucurkan bantuan dana pokok-pokok pikiran
(pokir) tahun anggaran 2023 sebesar Rp20 juta untuk pelatihan sulaman
tradisional khas Kota Bukittinggi, terdiri dari peralatan perlengkapan untuk
pelatihan dan bahan kain melalui kantor dinas perdagangan perindustrian Kota
Bukittinggi, Jumat (22/9/2023) bertempat di gedung dekranasda Kota Bukittinggi
yang diikuti sebanyak 20 orang peserta se Kota Bukittinggi.
Dijelaskannya,
pelatihan sulaman tradisional khas Kota Bukittinggi ini berawal dari ibu
kandung Erdison Nimli dahulunya gemar membuat sulaman, tapi saat ini generasi
muda kita tidak ada yang berkarya, sehingga harinya habis karyanya tidak ada.
Dari sinilah timbul niat untuk melestarikan kembali sulaman tradisional khas
Kota Bukittinggi, Sumatera Barat pada umumnya terkenal dengan sulaman, seperti
songket, karacang. Inilah yang menjadi daya jual sampai ke luar negeri.
Kata Erdison Nimli
yang akrab disapa Uncu sekretaris Komis II DPRD Kota Bukittinggi, dengan
diadakannya pelatihan sulaman songket ini dengan tema “kapalo samek”, maka kita
kembalikan lagi marwah sulaman tersebut kepada ibu-ibu. Sehingga ibu-ibu
tersebut jika tidak ada aktivitas di rumah, mereka bisa mengerjakan sulaman.
Ini bisa menjadi contoh bagi generasi muda mengikuti jejak ibunya membuat
sulaman, artinya sulaman tradisional tidak akan hilang. disaat kita tidak
melestarikan kerajinan sulaman tradisional Minang, maka akan habis begitu saja,
ucapnya.
Kerajinan Minang yang
dikerjakan pengrajin sangat beragam, salah satunya sulaman tradisional yang
telah tersohor di seluruh wilayah Nusantara dan mancanegara. Maka dari itu
tujuan diadakan pelatihan sulaman tradisional khas Kota Bukittinggi ini untuk
mempertahankan nilai-nilai sulaman tradisional guna menarik kunjungan wisatawan
ke Kota Bukittinggi dan juga mensejahterakan masyarakat pengrajin sulaman tradisional
khas Kota Bukittinggi.
Dalam membuat sulaman
tradisional khas Kota Bukittinggi yaitu kapalo samek memerlukan ketekunan dan
ketelitian, inilah yang sangat mahal adalah seni membuatnya karena dibuat
dengan tangan bukannya dengan mesin, kata Uncu politisi partai Demokrat.
Sedangkan kepala dinas
perdagangan dan perindustrian melalui Defi Sisdelen fungsional pembina industri
bidang pengembangan perdagangan dan perindustrian Kota Bukittinggi, mengatakan
diadakannya pelatihan sulaman ini adalah untuk menambah pengetahuan wawasan
jenis sulaman kapalo samek yang merupakan sulaman ciri khas Kota Bukittinggi.
Pelaku pengrajin
sulaman tersebut dapat menjadi wirausaha baru dan juga turut serta melestarikan
budaya lokal Kota Bukittinggi. Pelatihan sulaman ini berlangsung selama 3 hari
dimulai hari Jumat (22/9/2023) hingga Minggu (24/9/2023). Instruktur pelatihan sulaman
kapalo samek 2 orang dari sulaman kapalo samek kasanah banto laweh Kota
Bukittinggi.
Harapan kedepannya, lanjut Defi Sisdelen, dimintanya kepada peserta tetap melanjutkan sulaman di rumah selepas dari pelatihan, karena dari pelatihan ini peserta mendapat ilmu dasar-dasar sulaman kapalo samek, sehingga mereka dapat mengembangkannya tidak hanya untuk bahan dasar baju, tapi juga hijab dan mukena, tas dan hasil produk lainnya yang bervariatif guna meningkatkan kreativitas nantinya.
Setelah pelatihan sulaman, Kantor dinas perdagangan dan perindustrian Kota Bukittinggi tetap mengadakan pembinaan dan pendampingan, berkomunikasi kepada seluruh peserta sejauh mana perkembangannya, dan hasil produk pengrajin dibantu melalui kantor dinas perdagangan dan perindustrian untuk pangsa pasarnya, dan juga dari masing-masing mereka menjualnya, pungkas Defi Sisdelen. (Iwin SB)