
Bukittinggi,
winsbnews-
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Polwan Republik Indonesia ke-75 tahun 2023,
Polresta Kota Bukittinggi akan menggelar event olahraga lari 10K dengan tema
"Police Women Run 10K". Kegiatan ini diinisiasi oleh Kapolresta
Kota Bukittinggi, Kombes Pol. Yessi Kurniati, S.I.K., M.M., yang juga merupakan
seorang Polwan yang inspiratif.
Event ini bertujuan
untuk mempromosikan keberanian, kekuatan, dan kemandirian Polwan dalam
menjalankan tugas dan melindungi masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga
diadakan sebagai sarana untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan seluruh
peserta. Police Women Run 10K merupakan event yang terbuka bagi seluruh
masyarakat umum, pelajar, serta Polwan yang ingin berpartisipasi.
Kapolresta Kombes
Pol. Yessi Kurniati menyatakan bahwa partisipasi dari berbagai kalangan
masyarakat akan semakin memperkuat semangat dalam mencapai kesetaraan dan
keadilan gender di dalam instansi kepolisian.
Acara ini akan
diadakan di Kota Bukittinggi hari Minggu tanggal 27 Agustus 2023, peserta
lomba akan melewati rute berjarak 10 kilometer dengan melewati beberapa
landmarks yang memiliki nilai sejarah di Kota ini.
Kegiatan ini juga
akan dilengkapi dengan berbagai acara pendukung, seperti penampilan artis Ibukota
Kintani, hadiah kepada pemenang dengan 5 kategori dengan nilai total
hadiah Rp110 Juta serta pembagian medali bagi peserta yang berhasil
menyelesaikan perlombaan.
Polresta Bukittinggi
berharap, dengan diselenggarakannya event "Police Women Run 10K",
masyarakat dapat lebih mengenal peran dan pentingnya kehadiran Polwan dalam
menjaga ketertiban dan keamanan. Semoga kegiatan ini juga dapat menginspirasi
generasi muda untuk berani bermimpi dan menggapai prestasi, terlepas dari jenis
kelamin.
Mengenai informasi
lebih lanjut seputar pendaftaran dan jadwal event dapat ditemukan di media
sosial Ig @policewomenrun10k.bkt. Ayo, dukung dan ikuti event "Police
Women Run 10K" untuk merayakan sejarah Polwan RI yang telah memberikan
kontribusi nyata dalam menjaga keamanan dan kenyamanan kita semua, pungkas
Yessi Kurniati.
Sejarah lahirnya polisi wanita (Polwan), Polwan di Indonesia lahir pada 1 September 1948 berawal dari Kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukittinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita. Setelah melalui seleksi terpilihlah 6 (enam) orang gadis remaja yang kesemuanya berdarah Minangkabau dan juga berasal dari Ranah Minang, yaitu, Mariana Saanin Mufti, Nelly Pauna Situmorang, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukotjo, Djasmainar Husein dan Rosnalia Taher.
Tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, narkotika dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas polisi prianya. (Iwin SB)