Erdison Nimli Padukan Wisata Religi Dengan Budaya Adat Minangkabau

Minggu, 16 Juli 2023 : Juli 16, 2023

 

Erdison Nimli saat memberikan sambutan pada Reses Masa Sidang III Tahun 2022 2023

Bukittinggi, winsbnews- Reses Masa Sidang III Tahun 2022/2023 Erdison Nimli berlangsung di Lapangan Takraw PNB Bukik Cangang Kelurahan Bukik Cangang Kayu Ramang (BCKR) Kecamatan Guguak Panjang, Jumat (14/7/2023). Kawasan ini berdekatan dengan kantor DPRD Kota Bukittinggi.

Reses Erdison Nimli dihadiri Sekcam Guguak Panjang, Uji Tarianto, Lurah Bukik Cangang Kayu Ramang, tokoh masyarakat, niniak mamak, tokoh pemuda dan warga masyarakat Kelurahan Bukik Cangang Kayu Ramang dan Kelurahan lain se-Kecamatan Guguak Panjang.

Kepada wartawan winsbnews, Erdison Nimli.Amd yang lebih akrab disapa Uncu, menjelaskan, kami menerima masukan dan usulan-usulan dari warga masyarakat memadati tempat reses yaitu berbagai aspirasi berkaitan dengan pendidikan, PDAM,  gas elpiji, agama, budaya dan lainnya.

Uncu berterima kasih kepada warga Bukik Cangang Kayu Ramang Kecamatan Guguak Panjang atas usulan dan aspirasinya. Kami berupaya mengakomodir apa yang dibutuhkan warga masyarakat, usulan warga masyarakat untuk kami perjuangkan di DPRD nantinya sesuai dengan anggaran yang ada, ucapnya.

Uncu sekretaris Komisi 2 DPRD Kota Bukittinggi dan juga seorang seniman bertekad untuk memperkuat karakter lokal di Kota Bukittinggi, ingin menata Kota Bukittinggi dengan menempatkan tulisan Asmaul Husna yang bagus dan termegah di pinggir jalan mulai dari pintu masuk Kota Bukittinggi. Sehingga wisatawan yang datang maupun warga masyarakat akan membaca dan akan ingat dengan sendirinya dikarenakan dibaca setiap saat.

Dan juga Uncu berniat akan mendirikan galeri kaligrafi, dengan adanya galeri maka akan membuka lapangan kerja baru. Sehingga anak kamanakan kita dapat mempelajarinya untuk membuat kaligrafi, ini menjadi peluang meraup pundi rupiah dengan keterampilan dan keahlian tentang seni kaligrafi Islam itu.

Selain itu uncu politisi partai Demokrat, mengatakan Minangkabau dengan Falsafah Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah. Jadi agar Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pariwisata menyikapi upaya mengangkat marwah Minangkabau, salah satunya dengan alunan musik minang di seluruh objek wisata, fasilitas umum, rumah makan, restoran, café dan kawasan yang dikunjungi publik, khususnya oleh wisatawan.

Begitu juga penempatan ornamen-ornamen Minangkabau di setiap rumah makan atau tempat penginapan seperti hotel, dan penerima tamu memakai pakaian adat Minangkabau. Artinya, pengunjung wisatawan yang datang, benar-benar merasakan berada di alam Minangkabau.

Kami butuh dukungan semua pihak agar program ini bisa terwujud, dan berharap nuansa religi yang dipadukan dengan adat budaya di Kota Bukittinggi semakin terasa kedepannya. Termasuk bagaimana mengembalikan corak dan identitas Minangkabau di Kota beragama dan beradat ini, harapnya.

Mengenai pendidikan, Uncu seorang pemerhati pendidikan telah pula memberikan buku-buku ilmu pengetahuan agama, budaya, adat yang diberikan kepada generasi muda tingkat sekolah dasar dan Perpustakaan Umum Kota Bukittinggi untuk menambah wawasan dan cakrawala membaca bagi setiap orang yang merasakan buku.

Uncu juga menyoroti tentang sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Di Kota Bukittinggi tidak bisa diberlakukan zonasi. Di Bukittinggi, ada lokasi sekolah yang warganya padat dan ada yang warganya renggang. Perlu kearifan lokal dan karakter lokal. Sistem afirmasi saat ini mengganggu. Karena kuota di sekolah yang padat warga penuh, maka banyak warga setempat tidak bisa masuk ke sekolah tersebut. Persoalan yang terjadi,  warga di tempat ramai tidak mau bersekolah di lokasi yang jauh karena masalah jarak dan keterbatasan biaya. Disamping itu, status sekolah favorit dan unggulan juga menjadi masalah tersendiri dalam PPDB tersebut, pungkas Uncu. (Iwin SB)

Share this Article