
Erdison Nimli (Uncu) seniman Kota Bukittinggi
Bukittinggi, winsbnews- Ibadah puasa Ramadhan yang dinantikan muslimin muslimat, Alhamdulillah hampir tiba waktunya. Menurut perhitungan Pemerintah mengenai 1 Ramadhan 1444 H/2023 M tanggal 23 Maret 2023, tentunya menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan memperbanyak amal ibadah.
Dalam rangka menyemarakan bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah / 2023 Masehi, Erdison Nimli seorang seniman Kota Bukittinggi menggagas “Lomba Kaligrafi Menghias Dinding Masjid dan Mushola se-Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi” dengan menggandeng Wartawan Parlemen Kota Bukittinggi dan juga ahli kaligrafi serta insan kaligrafi. Lomba ini merupakan amal ibadah di bulan suci Ramadhan sambil meraup hadiah jutaan rupiah yang akan diikuti kaligrafer Sumatera Barat, dan jurinya dari ahli kaligrafi profesional, Kemenag Kota Bukittinggi dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bukittinggi.
Erdison Nimli yang akrab disapa Uncu menjelaskan, kaligrafi adalah suatu ilmu seni menulis huruf Arab dengan indah, merangkai susunan huruf-huruf, letak-letaknya dan cara-cara merangkai menjadi sebuah kalimat tersusun, dimana rangkaian huruf-huruf itu dibuat dengan proporsi yang sesuai, baik jarak maupun ketepatan sapuan huruf, yang isinya mengenai ayat-ayat Al-Quran atau Al-Hadits.
Istilah kaligrafi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kalligraphia atau Kaligrafos. Kata kaligrafi berasal dari Kallos yang berarti indah dan grapho yang artinya tulisan. Sehingga kata kaligrafi mempunyai dua unsur, yaitu tulisan (aksara) dan keindahan (nilai estetis). Dalam bahasa Arab, kaligrafi disebut Khat, yaitu dasar garis, coretan tangan, atau tulisan pena. Dengan demikian, Khat atau kaligrafi adalah tulisan indah yang memiliki nilai estetis (Hiyani, 2007).
Kaligrafi menjadi produk seni yang tidak lepas dari unsur-unsur ibadah dan dakwah, beberapa seniman kaligrafi (kaligrafer) mampu memadukkan seni kaligrafi Islam dengan unsur-unsur seni lokal. Pola hias tradisional yang sudah berkembang kemudian dipertahankan dan menghasilkan karya kaligrafi yang indah tanpa menghilangkan karakter tulisannya.
Fungsi utama kaligrafi yang dijumpai adalah untuk menghias agar tampak lebih indah, kaligrafi sebagai pengungkapan rasa cinta ayat-ayat Al-Quran atau Al-Hadist, kaligrafi sebagai media komunikasi bacaan tulisan ayat-ayat Al-Quran atau Al-Hadist, kaligrafi sebagai alat untuk menyampaikan maksud tertentu.
Seni kaligrafi merupakan seni yang diciptakan oleh orang Islam tanpa mendapat pengaruh dari seniman lain seperti arsitektur, seni lukis maupun interior. Bagi orang Islam, kaligrafi sebagai seni memiliki keistimewaan tersendiri. Kaligrafi banyak dihargai dan dihormati oleh orang Islam karena seni tulisan yang memiliki makna yang dalam, biasanya berisikan potongan ayat kitab. Oleh karena itu kaligrafi memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan seni lain, ucapnya.
Kata Uncu, penerapan kaligrafi juga kerap kita jumpai dalam bentuk kaligrafi indah yang terdapat dalam Masjid atau Mushola. Sehingga penerapan kaligrafi pada media Masjid atau Mushola ini sering kali disebut sebagai kaligrafi Masjid atau Mushola.
Kaligrafi di dalam Masjid atau Mushola yang indah sekaligus religius itu mampu diwujudkan oleh umat Islam dalam bentuk kaligrafi indah bertulis ayat Al-Qur'an, lafadz Allah, Lafadz Muhammad, dan lain-lain dilengkapi berbagai aksesoris pemanis berupa ornamen khas yang bernuansa Arab, sehingga memunculkan kesan tempat ibadah yang teduh, indah, dan damai, pungkas Uncu. (Iwin SB)
Share this Article