
Yon Hendri Ketua DPC PAPPRI Kota Bukittinggi didampingi Uncu dan Emil Anwar
Bukittinggi, winsbnews- Yon Hendri, S.Sn, M.Hum Ketua Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (DPC PAPPRI) Kota Bukittinggi didampingi Emil Anwar pengurus DPC PAPPRI Kota Bukittinggi, Sabtu (25/2/2023) mengatakan di Kota Bukittinggi dalam lintas sejarah pertama lahirnya orkestra di Indonesia. Walaupun sebagian pihak menyebut bahwa Kota Surabaya yang menjadi Kota pertama melahirkan orkestra di tanah air, namun tetap Kota Bukittinggi adalah bagian dari asal munculnya orkestra di Indonesia.
Lahirnya orkestra di Kota Bukittinggi pada tahun 1980-an silam, akan tetapi seiring waktu masa orkestra meredup, hilang dan mati suri. Maka tahun 2023 kami bangkit kembali didepan publik pada malam anugerah seni dalam rangka memperingati hari Pencanangan Bukittinggi Kota Wisata ke-39 tanggal 11 Maret tahun 2023 dan Hari Musik Nasional ke-20 tanggal 9 Maret tahun 2023, ini membuktikan bahwa orkestra di Kota Bukittinggi dengan nama “Jam Gadang Orkestra” masih ada dan akan mengisi blantika musik di Kota Bukittinggi khususnya dan di wilayah NKRI dan dunia pada umumnya.
Dikatakan Yon Hendri, pada tahun 1984 ketika itu masih kuliah dan terlibat bermain musik dalam orkestra mengisi kegiatan event atau kegiatan acara kenegaraan yang berlangsung seperti di Rumah Dinas Walikota Bukittinggi dan Gedung Tri Arga atau Istana Bung Hatta, maka hiburan yang ditampilkan adalah Orkestra Bukittinggi. Jadi seantero NKRI orang mengetahui, di Kota Bukittinggi mempunyai orkestra.
Senior musik di Kota Bukittinggi adalah Yusaf Rahman yang sebagai motor pada zaman itu tahun 1984, perjalanan orkestra Bukittinggi ini terus berkembang pesat pada masa itu dan bergabunglah anggota orkestra Bukittinggi dengan Padang, maka dinamakan Orkestra Sumatera Barat. Pagelaran Orkestra Sumatera Barat ini hingga ke luar ranah Minang, seperti ke Jakarta, dan Bandung. Kemudian, dari sinilah potensi seni musik di Sumatera Barat berkembang.
Lebih lanjut dijelaskan Yon Hendri yang kini salah seorang tenaga pendidik (dosen) di ISI Padang Panjang, agar orkestra Bukittinggi hidup kembali adalah timbul dari inisiatif para seniman di Kota Bukittinggi. Sehingga kini diberi nama Orkestra Jam Gadang.
Sewaktu mendirikan Orkestra Jam Gadang ini bermodalkan nol rupiah, dikarenakan belum memiliki anggaran untuk operasional. Akan tetapi semangat dari semua personil sangat kuat, dalam latihan orkestra, pemain musik membawa alat musik milik sendiri, termasuk untuk proses produksi.
Tahapan yang dialami oleh pengurus DPC PAPPRI Kota Bukittinggi dalam menjalani kehidupan ini tidak selamanya mulus, lancar dan aman, tahapan serta proses yang dilalui tersendat aral rintangan. Seharusnya ada yang memfasilitasi untuk penampilan Orkestra Bukittinggi tampil di depan publik, tapi kenyataannya tidak ada sama sekali, ini yang kami namakan jatuh bangun orkestra Bukittinggi.
Alhamdulillah salah seorang Anggota DPRD Kota Bukittinggi, Erdison Nimli atau akrab disapa Uncu yang juga berlatar belakang seorang seniman musik membantu DPC PAPPRI Kota Bukittinggi untuk membangkitkan kembali orkestra Bukittinggi dengan pemberian apresiasi bagi para seniman Sumatera Barat untuk mendapatkan penghargaan atas dedikasinya memberikan kesan dan pengalaman bagi masyarakat luas.
Uncu merupakan bagian dari DPC PAPPRI Kota Bukittinggi dan semasa mudanya banyak berkecimpung dalam dunia musik, sehingga dikenal sebagai penyanyi. Uncu memberikan dana Pokok-pokok pikiran (Pokir) sebesar Rp100 juta untuk realisasi apresiasi seni dan pagelaran Orkestra Jam Gadang, agenda itu direncanakan pada hari Sabtu malam Minggu tanggal 11 Maret 2023 bertepatan dengan 39 tahun pencanangan Bukittinggi sebagai Kota Wisata dan 20 tahun Hari Musik Nasional pada malam anugerah seni.
Semoga dengan penampilan kembali Jam Gadang Orkestra pada malam anugerah seni dapat membangkitkan kembali batang tarandam blantika musik orkestra di Kota Bukittinggi dan dapat juga nantinya tampil di luar Kota Bukittinggi, kita membuktikan pada dunia musik, bahwa orkestra Bukittinggi masih ada, pungkas Yon Hendri. (Iwin SB)
Share this Article