
Erman Safar Wali Kota Bukittinggi
Bukittinggi, winsbnews.com- Pada masa pandemi Covid-19 perdagangan perkonomian melemah dan omset penjualan turun drastis termasuk di Kota Bukittinggi, banyak pedagang yang mengalami turunnya omset penjualan dikarenakan tidak adanya pembeli. Sehingga perputaran roda perekonomian tersendat-sendat berputarnya.
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang merupakan program Pemerintah Pusat untuk mengembalikan kembali perputaran roda perekomian secara nasional, pasca pandemi covid-19 mulailah berangsur-angsur perdagangan bangkit dari ketepurukan perekonomian dari sebelumnya.
Kota Bukittinggi dikenal sebagai Kota perdagangan dan jasa, mayoritas perdagangan yang dijual dari pedagang ekonomi kecil. Ini terlihat banyak pedagang ekonomi kecil yang menjajakan berbagai dagangannya, seperti yang ada di pasar bawah merupakan pasar tradisional, pasar lereng pendakian dari pasar bawah ke pasar atas, pasar atas, pasar aur kuning dan tempat-tempat lainnya di Kota ini.
Melihat banyaknya pedagang ekonomi kecil, tentunya perlu dilindungi agar tidak tertindas oleh pedagang ekonomi besar. Jika itu terjadi pedagang ekonomi besar ada di Kota Bukittinggi, maka pedagang ekonomi kecil akan tertindas dan melemahlah perekonomian masyarakat.
Menyikapi pebisnis perdagangan wiralaba berskala besar yaitu alfamart dan indomart yang akan membuka usahanya di Kota Bukittinggi, Erman Safar Wali Kota Bukittinggi mengatakan pada youtube @Bang Wako Channel, dipastikan tidak akan menerbitkan izin operasional gerai alfamart dan indomart mengembangkan sayap bisnis mereka di Kota Bukittinggi. Ini terkait dengan perlindungan terhadap pedagang kecil yang ada di Kota wisata Bukittinggi", ujar Erman Safar.
Diungkapkannya pedagang kategori kecil ini tentu tidak memiliki skil atau permodalan yang kuat untuk bersaing seperti pedagang kelas menengah atau besar.
Itulah alasan kenapa tidak ada bisnis waralaba semacam alfamart atau indomart di Kota Bukittinggi. Namun sebaliknya, jika mayoritas pedagang di Kota Bukittinggi berasal dari kalangan menengah atau atas, maka dipastikan mereka bakal bersaing dengan bisnis lainnya, ucapnya.
Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi semasa Pemerintahan Erman Safar sangat serius memberikan perlindungan kepada para pedagang di Kota Bukittinggi, agar pedagang tak terjebak rentenir, maka Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi membuat Program Tabungan Utsman.
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengatakan, bukan berarti pihaknya alergi terhadap brand tertentu atau kemunduran pemikiran. Inilah realita pedagang kecil yang ada di Kota Bukittinggi, kita perlu melindungi pedagang kecil dan alasan kenapa kita tidak berikan izin,” kata Erman Safar.
Sementara itu Edi pedagang kecil, Minggu (26/6/2022) mengatakan, sangat bergembira dengan ungkapan Wali Kota Bukittinggi yang tidak mengijinkan operasional gerai alfamart dan indomart. Dengan demikian saya dapat mencari nafkah dari hasil dagangan yang Alhamdulillah bercukupan, memang tidak dapat dipungkiri dalam dunia dagang tentu ada grafik naik turun dalam pendapatan.
Dunia dagang banyak persangaingan, jika gerai alfamart dan indomart mengembangkan usahanya di Kota Bukittinggi, pupuslah pencarian saya dalam berdagang, tentu pedagang ekonomi lemah kalah bersaing dalam berdagang.
Selanjutnya Edi menjelaskan, Wali Kota Bukittinggi, H.Erman Safar,SH dan Wakil Wali Kota Bukittinggi, H.Marfendi,SH masa periode tahun 2021-2024, dengan Visi “Menciptakan Bukittinggi Hebat, Berlandaskan Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah.” Salah satu misi Hebat adalah dalam sektor ekonomi kerakyatan.
Dalam kepemimpinannya dengan misi Hebat nya terlihat jelas banyak sekali perubahannya diantaranya meningkatkan kesejahteraan perekonomian warga masyarakat Kota Bukittinggi, pungkas Edi. (Iwin SB)
Share this Article