
Bukittinggi, winsbnews.com- Seperti biasanya setiap tahun di bulan Ramadhan, pelaku usaha minuman dan makanan memanfaatkan momentum bulan suci ini membuka tempat usaha minuman dan makanan guna melakukan transaksi jual beli untuk berbuka puasa di Kota Bukittinggi. Tempat-tempat tersebut tersebar di sekitar Kota Bukittinggi yang setiap tahunnya selalu ramai dikunjungi pembeli menu berbuka puasa.
Walaupun di masa pandemi Covid-19 yang belum dinyatakan berakhir hingga sekarang, tapi animo warga masyarakat yang berprofesi sebagai pelaku usaha kuliner Ramadhan masih tinggi sehingga berharap dapat meraup pundi rupiah dengan produk yang diperjualbelikan.
Pemuda-pemuda di berbagai wilayah di Kota Bukittinggi bergotong royong mempersiapkan tempat untuk pelaku usaha kuliner untuk menjajakannya, tempat-tempat tersebut ditata sedemikian rapinya, sehingga tidak mengganggu aktivitas pemakai jalan lalu lintas.
Kawasan Jalan Syekh Arrasuli daerah Jembatan Besi Kelurahan Tarok Dipo Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi biasanya tetap menjadi primadona pengunjung untuk membeli beraneka ragam menu minuman dan makanan berbuka puasa, bahkan juga untuk persiapan santap sahur. Hal ini dikatakan Nofrianto Ketua RT 02 RW 02 Kelurahan Tarok Dipo Kota Bukittinggi Kecamatan Guguk Panjang, Jumat (1/4/2022)
Tempat yang digunakan untuk pasa pabukoan adalah ruas jalan yang dapat menampung sebanyak 50 orang pedagang, kemungkinan dapat bertambah melihat situasi jual beli nantinya, Nofrianto menjelaskan, pengelolaan pasa pabukoan itu dilakukan oleh para pemuda-pemuda setempat, sehingga pedagang membayar uang pendaftaran sebesar Rp50.000 dan membayar uang kebersihan Rp10.000 per hari per lapak atau Rp5.000 untuk pemuda yang membersihkan lahan.
Lebih lanjut Nofrianto mengatakan seluruh pedagang di Pasa Pabukoan di kawasan ini wajib mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker guna mengantisipasi penyebaran virus corona, jika pelaku usaha kuliner tidak mematuhi aturan yang telah ditentukan, Nofrianto akan menghimbau Bhabinkamtibmas dan ada kalanya Lurah datang merazia pelaku usaha kuliner dan juga pembeli untuk patuh protokol kesehatan.
Mengenai aktivitas jual beli sudah mulai tampak dari pukul 15.00 wib hingga pukul 18.00 menjelang berbuka puasa, para pedagang pasa pabukoan membawa tenda jualan dan meja sendiri ke lokasi transaksi jual beli.
Keberadaan pasa pabukoan di Jalan Syekh Arrasuli daerah jembatan besi ini telah berlangsung kurun waktu 10 tahun belakangan setiap momentum Ramadhan, awalnya pedagang menggelar produk kuliner di kawasan jembatan besi lapangan Wirabraja 0304 Agam (kantin). Tentu hadirnya sentra ini memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM, apalagi di situasi pandemi virus corona yang jelas memberikan pengaruh terhadap income atau pendapatan keluarga.
Guna menghindari kemacetan lalu lintas dan kepadatan kendaraan di sekitar daerah tersebut, anggota dinas perhubungan Kota Bukittinggi akan dikerahkan untuk kelancaran lalu lintas, pungkasnya. (Iwin SB)
Share this Article