
Bukittinggi, winsbnews.com- Dimana ada kemauan disana ada jalan, dalam setiap kemauan sudah pasti ada niat, usaha, semangat, dan pastinya doa. Maka dari itu, jika sudah ada kemauan dari diri sendiri dalam mencapai tujuan, In syaa Allah akan tercapai.
Kemauan itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena jika hidup manusia dilakukan tanpa kemauan, maka tentu saja akan terasa hampa. Dengan adanya kemauan mendorong untuk berkreasi, berinovasi, merubah pola pikir dan lebih-lebih lagi akan merubah kehidupan untuk masa depan.
Inilah yang dilakukan Khalidi St.Sati dan isterinya Mira Susanti membuka usaha minuman dan makanan serba buah kelapa muda biasa dan bakar untuk membesarkan si buah hati kedua anaknya yaitu, Muhammad Al Fazil kini kelas 5 SD dan adiknya Haertian Khaira Fadlan sekolah di Taman kanak-kanak.
Tempat usaha minuman dan makanan itu ditata rapi dan sangat sederhana yang dinamakan “Aneka Kelapa Muda Umi” berada di jalan raya Padang Luar Maninjau Kenagarian Balingka Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam.
Khalidi mengatakan kepada winsbnews.com, Rabu (16/3/2022) saat pandemi Covid-19, sangat mempengaruhi roda perekonomian dalam menghidupkan keluarga yang tersendat-sendat. Maka untuk melanjutkan kehidupan keluarga, dirintis lah usaha minuman makanan serba buah kelapa muda sejak tahun 2020 di tempat yang sangat sederhana ini didukung dengan udara sejuk, ucap Edi sapaan akrabnya.
Dengan seringnya merantau di Jakarta, Edi melihat orang menjual minuman dan makanan serba buah kelapa muda, dan kakak menjualnya juga, sekembalinya di kampung halaman, timbul inspirasi membuka usaha minuman dan makanan serba buah kelapa muda dengan cara olahan-olahan dan variasi sendiri. Artinya orang lain tidak ada menjualnya seperti olahan Edi.
Edi menjelaskan manfaat kelapa muda bakar untuk menghilangkan racun dalam tubuh, mencegah masuk angin dan menghangatkan tubuh, menambah tenaga baru, mencegah diabetes, menurunkan berat badan, melancarkan buang air besar dan kecil, meningkatkan kejantanan pria, menghilangkan pegal linu, asam urat dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Masing-masing ada ramuannya sendiri dengan memakai campuran rempah-rempah ala Minang, yaitu kayu manis, cengkeh, buah pala, daun serai dan lainnya.
Adapun proses olahannya, buah kelapa muda yang baru dipetik di pohon kemudian dimasukkan ke dalam wadah berupa drum untuk pembakarannya kurang lebih sekitar empat jam lamanya. Setelah itu diolah sesuai permintaan pemesan, ada kelapa muda, jus buah kelapa muda, kelapa jamu, kelapa aneka rasa, kelapa kundur ditambah daun kacang, kelapa murni, dan kelapa jelly. Sedangkan untuk makanannya, ada rujak kelapa, bakso kelapa, soto kelapa. Kuah bakso maupun soto dari air kelapa muda bakar. Uniknya minuman atau makanan tersebut dimasukkan kedalam kelapa muda yang sudah dibakar.
Sebelum pandemi Covid-19, kelapa bakar (karambia panggang) sudah dikenal, terbukti, banyaknya wisatawan dari mancanegara, seperti dari Malaysia, Singapura, Turki, dan juga wisatawan nusantara yang singgah di tempat ini, tak ketinggalan orang lokal sendiri yang melintas sengaja singgah untuk minum dan makan kelapa bakar. Setelah adanya pandemi Covid-19, pengunjung sedikit menurun mengakibatkan menurun pula pendapatan untuk kehidupan.
Tapi sangat disayangkan usaha minuman dan makanan berkhasiat ini yang dilakukan Edi bersama isterinya tidak terlirik Pemerintahan Nagari, Kecamatan dan juga Kabupaten Agam. Padahal ini adalah sebagai pelaku UMKM yang dengan modal sendiri patut mendapat bantuan, misi visi Kabupaten Agam sendiri salah satunya adalah UMKM. Jika sekiranya ada lirikan Pemerintahan untuk membantunya, Edi pun akan menerima dengan senang hati guna membuka usahanya lebih maju lagi, kini status tempatnya sendiri menyewa.
Pendapatan yang didapat dari usaha penjualan minuman dan makanan serba kelapa muda biasa dan bakar ini tidaklah mencukupi untuk biaya kehidupan, karena harus membayar biaya sewa tempat dan lainnya, belum lagi untuk kebutuhan sehari-hari dan membiayai sekolah anak.
Harapan Edi bersama isterinya Mira Susanti, mudah-mudahan dapat lebih maju lagi dan juga dapat lebih sukses dari sekarang ini. kami sebagai pelaku usaha kecil, kiranya dapatlah perhatiannya dari Pemerintah Kabupaten Agam, agar kelak bisa lebih maju lagi dari sekarang ini, harapnya.
Mira Susanti sejak gadis sudah biasa masak sendiri
Sebelum berkeluarga, Mira sudah biasa masak sendiri. Setelah berkeluarga tahun 2014, Mira memasak makanan dan juga membuat makanan cemilan seperti sosis, telur gulung, kue basah dan lainnya. Makanan cemilan tersebut diantarkan ke kadai-kadai untuk di jual.
Dikarenakan tidak laku, Mira putar haluan lagi membuat masakan lainnya, seperti nasi daun, nasi ampera dengan lauk berbeda-beda, ada rendang burung puyuh, gulai ikan dan lainnya, Alhamdulillah nasi ampera ini laku dibeli orang yang melintas di depan kadai. Tersedia juga nasi goreng, martabak mie, pisang keju, nasi goreng amplop, long potato, mie level, mie rebus, mie goreng, mie oren dan gorengan pisang, tahu, singkong, ubi.
Selain makanan, ada juga minuman serba teh telur (teh talua), yaitu teh telur pinang/sirih, teh telur sarai, teh telur tapai, teh telur pisang, teh telur madu, teh telur pinang plus, kopi hangat, teh manis.
Harga untuk minuman dan makanan serba kelapa muda biasa dan bakar berkhasiat untuk kesehatan ini sangat terjangkau masyarakat, Edi dan Mira telah pula menghitung, biar sedikit keuntungan didapat, maka semakin ramai orang yang datang untuk singgah, tapi kalau mahal, orang tidak akan singgah, kata Mira.
Mira lebih lanjut menjelaskan, sekiranya ada dapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Agam, jadi dapat mengurangi biaya pengeluaran untuk biaya membayar sewa tempat yang setiap tahun naik terus biaya sewanya yang sangat drastis kenaikannya. Mengenai lahan tanah untuk meneruskan usaha ini, Alhamdulillah sudah ada, tapi biaya untuk membangunnya yang tidak ada.
Jika sudah mempunyai kemauan dan niat, keinginan itu terbentang untuk melakukannya. Sekiranya kemauan sudah matang, sudah siap, dan sudah benar-benar bisa diajak berkompromi dengan proses yang dipikirkan lebih dulu, pastilah jalan yang akan kita tempuh terasa lebih mudah dalam mencapai keinginan.
Biarpun tidak melanjutkan dalam dunia institusi pendidikan, Edi dan Mira tidak menjadi hambatan dan halangan untuk mengembangkan usaha. Dalam kontek untuk meraih kesuksesan, ibarat berlayar mengarungi samudera, harus bisa mengendalikan perahu untuk selamat sampai tujuan. Begitupun dalam kehidupan, harus pandai mengerjakan yang dikerjakan, agar nantinya menjadi sukses. Suatu kesuksesan diawali dengan mimpi, bukannya dengan khayalan belaka, ungkap Mira. (Iwin SB)
Share this Article