
Bukittinggi, winsbnews.com- Pengunjung wisatawan yang datang berwisata di tempat objek wisata, tentunya menginginkan keselamatan jiwanya selama berada di objek wisata, banyak faktor yang terjadi, apakah musibah bencana alam ataupun musibah dari pengunjung sendiri yang kelelahan atau kelalaian.
Agar tidak terjadi musibah di objek wisata tersebut, Pemerintah Daerah atau dinas terkait atau pengelola objek wisata harus memberikan tanda rambu-rambu yang dapat diketahui pengunjung wisatawan dan pengunjung wisatawan pun harus mematuhi aturan yang telah diberlakukan.
Praktisi pariwisata Drs.Gusrizal datuak Salubuak Basa saat berdialog dengan wartawan winsbnews.com, Sabtu (19/2/2022) di Jambu aia kawasan perbatasan Kota Bukittinggi, mengatakan, tempat objek-objek wisata di luar negeri, setiap pengunjung wisatawan yang memasuki areal objek wisata dengan membayar tiket masuk sudah include dengan pembayaran premi asuransi. Jadi jika terjadi suatu musibah terhadap pengunjung wisatawan dan dibawa ke rumah sakit guna pengobatan, sudah tidak membayar lagi.
Sejumlah referensi menerangkan bahwa konsep wisata yang ada di luar negeri adalah bagaimana memberikan kepercayaan publik terhadap keamanan seseorang disaat menikmati liburan di destinasi wisata, sehingga ketika membayar tiket atau retribusi masuk tempat objek wisata sudah include dengan pembayaran premi asuransi.
Sudah sepatutnya tempat-tempat objek wisata di Kota Bukittinggi, setiap tiket masuk sudah termasuk include pembayaran premi asuransi. Kota Bukittinggi terletak di daerah patahan semangko rawan terjadinya bencana musibah alam, seperti halnya sekitar tempat objek wisata Ngarai Sianok, taman Panorama di dalamnya terletak lubang Jepang, taman Ngarai Maaram. Begitu juga dalam areal Taman Margasatwa Budaya Kinantan (TMSBK) disebut kebun binatang yang rentan dengan terjadinya musibah terhadap hewan, ucapnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Bukittinggi, Elza Aulia, S.STP, MPA ketika ditemui Khazanah beberapa waktu lalu di ruang kerjanya, menjelaskan mengenai tiket atau retribusi masuk di tempat objek wisata sudah include dengan pembayaran premi asuransi, tidak dapat diprediksi terjadinya musibah bencana alam yang berakibat kepada pengunjung wisatawan di tempat objek wisata, maka dari itu akan dibahas lebih lanjut tentang hal tersebut, ucapnya.
Sedangkan Tuti pengunjung wisatawan dari Pekanbaru mengatakan Objek wisata Taman Panorama dengan panoramanya yang indah dan asri berada di atas ketinggian dan disamping ada tebing dan jurang, jika pengunjung terpeleset dan terjatuh ke dalam ngarai yang dalam, kemudian juga lubang Jepang berada di dalam tanah, jika ada musibah bencana alam gempa bumi atau longsor tanahnya, sehingga pengunjung wisatawan tertimbun di dalamnya, siapa yang bertanggung jawab.
Sesuatu yang sangat baik jika Pemerintah Daerah atau dinas terkait sebagai pengelola dapat mengupayakan agar pengunjung mendapatkan bukti perlindungan keselamatan diri dari segala ancaman jiwa yang disikapi melalui asuransi, katanya.
Dalam liburan nasional, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan pergantian tahun, pantauan wartawan Khazanah di tempat-tempat objek wisata selalu ramai dikunjungi wisatawan, nampak pada tempat tersebut hanya relawan-relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi lengkap dengan peralatan medis dan kendaraan ambulance yang bertugas kemanusiaan dan dibantu petugas dinas kesehatan Kota Bukittinggi guna membantu dan menolong pengunjung wisatawan yang mengalami musibah. (Iwin SB)
Share this Article