Pariwisata Kota Bukittinggi Semakin Memikat Pengunjung Wisatawan

Minggu, 13 Februari 2022 : Februari 13, 2022
Bukittinggi, winsbnews.com- Kota Bukittinggi sebagai kota tujuan pariwisata, dengan meningkatnya tingkat kunjungan wisatawan tentunya berdampak terhadap PAD dan geliat perekonomian. Kota Bukittinggi dengan julukan sebagai “Kota Wisata” di Provinsi Sumatera Barat, dikarenakan di Kota ini banyak terdapat objek wisata alam, sejarah, adat budaya, religi, kuliner, dan wisata lainnya termasuk kerajinan yang dibuat oleh pengrajin-pengrajin.
Kota Bukittinggi didukung dengan alamnya yang indah dan sejuk ditambah dengan kuliner khas, sehingga menjadikan daya magnet kunjungan wisatawan regional dan wisatawan nusantara untuk datang di Kota wisata Bukittinggi.
Pedestrian taman Jam Gadang yang merupakan alun-alunnya Kota Bukittinggi menjadi sorotan pengunjung wisatawan yang datang, hampir setiap hari libur banyak pengunjung wisatawan dari berbagai daerah yang datang di objek wisata ini menikmati asrinya Kota Bukittinggi.
Selain itu, objek wisata Taman Margasatwa Budaya Kinantan (TMSBK) yang terletak di tengah Kota Bukittinggi merupakan kebun binatang tertua peninggalan sejarah. Taman marga satwa ini yang merupakan kebanggaan warga masyarakat Kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat. Lokasi TMSBK tidak jauh jaraknya dari pedestrian taman Jam Gadang.
Sehingga pengunjung wisatawan pun berjalan kaki ke arah objek wisata TMSBK setelah menikmati pedestrian taman Jam Gadang dan pusat perbelanjaan Pasar Atas. Di dalam TMSBK terdapat Rumah Adat Baanjuang, kebun binatang, wahana zona aviari (zona hewan burung), zona reptil dan zona karnivora, jika menuju ke arah benteng Fort de Kock, pengunjung wisatawan melintasi jembatan Limpapeh dari TMSBK.
Pantauan winsbnews.com, Minggu (13/2/2022) di dalam TMSBK, pengunjung wisatawan banyak melihat berbagai hewan di dalamnya. TMSBK Kota Bukittinggi merupakan objek wisata rekreasi dan edukasi yang memberikan pendidikan terhadap pengunjung untuk lebih mengetahui satwa-satwa dan reptil yang ada didalam kebun binatang tersebut.
TMSBK juga sebagai kebun binatang konservasi yang banyak dikunjungi wisatawan regional, nusantara maupun mancanegara, perkembangan taman margasatwa dan budaya kinantan saat ini cukup signifikan. Di zona karnivora terdapat kandang harimau satwa yang ada didalamnya sama dengan aslinya sehingga pengunjung akan lebih puas menikmati TMSBK.
Ani salah seorang pengunjung wisatawan dari Kota Pekanbaru mengatakan kepada winsbnews.com, berlibur menikmati wisata Kota Bukittinggi sudah lama dinantikan. Ketika memasuki areal TMSBK pengunjung wisatawan membeli tiket masuk dan dianjurkan petugas agar mematuhi protokol kesehatan, memakai masker selama di dalam TMSBK.
Dikatakannya, merasakan kepuasannya selama berada di TMSBK, dapat melihat secara langsung hewan harimau Sumatera dari luar kaca yang tebal, jika sebelumnya pengunjung melihat harimau Sumatera dari ketinggian dan dari jarak yang jauh, maka sekarang pengunjung bisa melihat harimau Sumatera dengan jarak dekat, karena hanya dibatasi kaca tebal, jadi tidak lagi kuatir diterkam hewan belang ini dan dari balik kaca tebal tersebut dapat memphotonya, seakan-akan berada bersama harimau Sumatera.
Sedangkan di dalam zona reptil melihat beraneka hewan reptil, seperti bermacam-macam jenis ular dari yang kecil hingga yang besar, kura-kura, buaya dan biawak salvator Sumatera, begitupun di zona aviari (zona hewan burung) yang luas, dapat melihat bermacam-macam hewan burung yang dengan senangnya beterbangan bebas di dalam di zona aviari.
Hanya sayangnya sewaktu masuk di rumah adat baanjuang, tidak dapat menyewa pakaian adat Minangkabau untuk memfoto. Tidak seperti di daerah lainnya dapat menyewa pakaian adat Minangkabau untuk memfoto, disarankannya guna menambah kesan dan kenangan sesuai dengan motto pariwisata yaitu membawa “pesan dan kesan” maka pihak pengelola dapat menyewakannya, ucapnya.
Hal tersebut juga disampaikan Am seorang fotographer amatir yang sehari-hari mencari nafkah di sekitar TMSBK, disampaikan Am seharusnya dikembalikan lagi pada masa sebelumnya, yang mana pengunjung wisatawan yang masuk di dalam rumah adat baanjuang dapat menyewa pakaian adat Minangkabau untuk memfoto, entah kenapa kini menyewa pakaian adat Minangkabau tidak boleh dan diambil alih dinas pendidikan kebudayaan, kata Am. (Iwin SB)
Share this Article