
Bukittinggi, winsbnews.com- Mengenai pengembangan teknologi industri pertanian, dijelaskan Rachmaniar Ocktaviani gadis belia berusia 23 tahun, bahwa industri pengolahan hasil pertanian memiliki pengertian sebuah industri yang mengolah bahan baku berasal dari pertanian (tanaman-tanaman) dan peternakan (hewan). Contoh sederhana dari industri pengolahan hasil pertanian adalah petani yang mengolah hasil taninya sehingga dapat menghasilkan nilai tambah begitupun hasil peternakan.
Lebih lanjut dikatakannya, industri pertanian atau disebut Agroindustri adalah suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau suatu industri yang menghasilkan produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. Definisi agroindustri secara mudah dapat dijabarkan sebagai kegiatan yang memanfaatkan hasil dari pertanian sebagai bahan baku, perancangan, menyediakan peralatan serta menyediakan jasa.
Pengembangan teknologi industri untuk masa depan, Rachmaniar Ocktaviani bersama kawan-kawan melaksanakan tugas kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Susu dibawah naungan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang Sumatera Barat, melihat langsung pengolahan susu sapi perah guna penelitian untuk dijadikan sebagai teknologi industri, yang dimaksud dengan teknologi industri adalah bagaimana hasil susu sapi perah bisa dijadikan siap saji untuk diminum dalam bentuk kemasan yang telah menjalani proses kajian teknologi.
Di rumah sendiri, lanjutnya, sebagai pembelajaran mata kuliah, sering melakukan proses penelitian pengolahan bahan tumbuhan tanaman guna dijadikan untuk industri rumah tangga.
Penelitian dan pengembangan lainnya adalah, melihat potensi masyarakat yang ada kini di kampung halamannya Kenagarian Kamang Hilir Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Sumatera Barat, yaitu masyarakat sekitar Kenagarian tersebut hampir rata-rata membuat produksi kerupuk ubi dari bahan baku tanaman singkong dengan cara manual.
Proses pembuatan cara manual adalah singkong dikupas lalu direbus dan diolah dengan campuran bumbu alami kemudian dicetak untuk bentuk ukurannya memakai kaleng kecil kemudian dijemur matahari.
Tentunya proses manual ini tidaklah efisien, karena pekerjaannya memerlukan waktu dan tenaga. Tuntutan perkembangan zaman modern kini harus didukung dengan teknologi yang artinya mempercepat proses produksi dan juga dapat mengurangi waktu dan tenaga.
Melihat hal tersebut, Rachmaniar Ocktaviani ingin memajukan industri rumah tangga kerupuk ubi yang lebih dikenal “Kerupuk Kamang” (karena asalnya dari nagari Kamang) dengan teknologi industri modern guna merubah pola pikir masyarakat Kenagarian Kamang Hilir Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Sumatera Barat.
Begitu juga di Kota Bukittinggi, Nia akan mengembangkan teknologi industri pertanian untuk pelaku UMKM agar kelak dapat bersaing dalam dunia industri regional, nasional dan internasional.
Dengan demikian, Nia sapaan akrabnya, akan mengembangkan ilmu yang telah didapatnya untuk diterapkan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun Kabupaten Kota Provinsi Sumatera Barat, mudah-mudahan dapat direalisasi langsung oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi melalui Gubernur Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Daerah melalui Bupati atau Wali Kota.
Tidak hanya penelitian dan pengembangan teknologi industri pertanian saja, Nia juga melakukan pengabdian kepada masyarakat. Dimasa pandemi Covid-19, apa yang dianjurkan Pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, maka dibuatlah masker pelindung mulut dan hidung untuk dibagikan kepada masyarakat guna mencegah terjangkitnya virus tersebut. Pembuatan masker ini adalah salah poin pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat, dan yang dua poin lagi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan.
Pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan positif dan bermanfaat, pada hal ini mahasiswa harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan mampu berkontribusi nyata. Mahasiswa harus mengetahui porsi dari tugas mereka masing-masing dalam mengabdi kepada masyarakat, ungkap Nia.
Berikan Motivasi Semangat Untuk Adik
Untuk meraih cita-cita memang harus terus berusaha dan tetap belajar menuntut ilmu dengan penuh keyakinan bahwa impian itu akan terwujud, jangan pernah berhenti menuntut ilmu sampai akhir hayat. Kata Nia remaja belia kelahiran 6 Oktober 1998 di Kota Bukittinggi.
Setelah mengikuti pendidikan di Fakultas Teknologi Pertanian program studi Teknologi Industri Pertanian Universitas Andalas Padang selama 4 tahun, Alhamdulillah bersyukur pada Allah SWT dan doa dari kedua orangtua dan adik, hari ini Sabtu (4/12/2022) telah menamatkan pendidikan dan meraih gelar akademik Strata 1 (S1).
Rachmaniar Ocktaviani,S.TP mengatakan untuk meraih suatu impian agar terwujud, harus memerlukan ketabahan dalam menghadapi bahtera samudera kehidupan. Ibarat berlayar di tengah samudera, kita harus pandai mengendalikan perahu agar tidak terhempas berbagai riak gelombang di lautan dan angin yang meniup.
Begitupun dengan yang lainnya, orang muda harus bersabar dalam meraih cita-cita, cari dan tuntutlah ilmu sejauh apapun ilmu itu berada, ini sebagai motivasi untuk adik yang bernama Muhammad Luthfi Arif yang kini sedang mengikuti pendidikan semester 7 di Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi program studi Sistem Informasi Strata 1 (S1) Universitas Gunadarma kampus Tangerang, ucapnya.
Nia sapaan akrabnya anak pertama dan mempunyai satu saudara kandung adiknya Muhammad Luthfi Arif, sejak sekolah di Taman kanak-kanak, Sekolah Dasar, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Bukittinggi telah menampakan bakat dan kreativitasnya dengan mendulang berbagai prestasi akademik maupun non akademik. Pada perguruan tinggi Universitas Andalas Padang, Nia aktif mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan di kampus.
Setelah selesainya menamatkan pendidikan di Universitas Andalas Padang dengan meraih gelar akademik S1 bukanlah akhir dari pengabdian, tapi ini adalah awal dari pengabdian. Gelar akademik merupakan tanda kehidupan dalam menempuh pendidikan, yang terpenting adalah pengabdian kepada kedua orang tua, bangsa, negara dan agama.
Nia berkeinginan adik dan kedua orangtua harus ada gelar akademik, ibunya sendiri sudah sejak lama mempunyai gelar akademik bidang pendidikan. Kini Nia memotivasi adik dan ayahnya, jadi semuanya lengkaplah sudah. Nia mempunyai cita-cita dalam kehidupan, In syaa Allah akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, belajar menuntut ilmu tak akan habis sampai akhir hayat dan Nia akan mengamalkan ilmu yang didapat sebagai tenaga pendidik atau dosen, karena mengamalkan ilmu yang ada merupakan ibadah. Selain itu juga akan bekerja untuk membantu kehidupan ekonomi kedua orang tua dan adik, pungkasnya. (Iwin SB)
Share this Article