
Bukittinggi, winsbnews.com- Lazimnya objek wisata itu merupakan tempat kunjungan wisatawan regional, nusantara maupun mancanegara, untuk melihat dari dekat objek tersebut. Tentunya harus mempunyai daya tarik tersendiri, agar pengunjung wisatawan yang datang terkesan dan membawa pesan kembali dari berwisata.
Sabirin Rachmat ketua Komisi 1 DPRD Kota Bukittinggi dari fraksi Gerindra yang juga sebagai warga Kelurahan Manggis Ganting, kelompok sadar wisata (pokdarwis) Kelurahan Manggis Ganting, Ketua RW dan warga masyarakat setempat duduk bersama-sama dengan rekan-rekan Bukittinggi Parlemen Jurnalis (BPJ) sebagai bagian dari pentahelix, Minggu (27/2/2022) di tempat objek wisata Kelurahan Manggis Ganting, untuk berdiskusi membahas masalah pengembangan pariwisata Kelurahan Manggis Ganting.
Media adalah bagian dari pentahelix yang selalu bersama-sama menjalankan peran dan fungsi mengembangankan pariwisata, yang dimaksud pentahelix tersebut ada lima unsur yaitu Pemerintah, Akademisi, Industri/Bisnis, Komunitas/Asosiasi dan Media. Kelima unsur tersebut saling kait mengait dan tidak dapat berjalan sendiri, apalagi media sebagai penerus informasi yang disampaikan dari narasumber untuk diketahui publik.
Tidaklah mungkin publik dapat mengetahui tentang keadaan dan keberadaan suatu peristiwa tanpa adanya media yang memberikan informasinya, ibaratnya dalam satu perahu berlayar mengarungi samudra, untuk selamatnya perahu sampai di tujuan, kelima unsur ini mempunyai tugas dan fungsi masing-masing.
Dikatakan Sabirin Rachmat, di Kelurahan Manggis Ganting sudah lama dicanangkan “Desa wisata” sekarang ini bagaimana pengembangan pariwisata itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, tentunya hal tersebut yang akan dibahas bersama-sama dalam diskusi ini. Perlu diketahui juga, masyarakat Kelurahan Manggis Ganting mengelola bidang pertanian melalui gapoktan, peternakan itik bertelur, peternakan ikan, peternakan burung puyuh, ucapnya.
Berbicara masalah pengembangan pariwisata di Kelurahan Manggis Ganting, rekan-rekan BPJ memberikan masukan-masukan konsep wisata berbasis tradisional guna mempromosikan pariwisata di Kelurahan Manggis Ganting, yaitu membuat tempat untuk perhelatan pernikahan adat budaya Minangkabau di tempat terbuka (garden party), membuat suatu kenangan yang menarik dan berkesan untuk pengunjung wisatawan yang datang.
Mengadakan wisata edukasi untuk pelajar, mahasiswa dan umum. Membuat program tempat istirahat pengunjung wisatawan yang unik dan menarik serta membuat kuliner berupa minuman khas teh telur (teh talua). Selain untuk kunjungan wisatawan umum, bisa juga untuk kunjungan ibu-ibu majelis taklim untuk wisata religi. Membuat wisata untuk lanjut usia.
Sehingga secara keseluruhan masukan-masukan rekan-rekan BPJ tentang konsep wisata berbasis tradisional dapat dijadikan Kelurahan Manggis Ganting sebagai desa wisata bernuansa Minangkabau dengan filosofi "Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah."
Ditambahkan keterangan rekan BPJ, mulai memasuki wilayah Kelurahan Manggis Ganting nampak pemandangan alam yang asri, membuat pengunjung wisatawan betah tinggal di daerah ini. Maka dari itu perlu adanya literatur tentang objek wisata di Kelurahan Manggis Ganting untuk dipublikasikan pada media sosial, media online, media elektronik dan media cetak.
Alam takambang menjadi guru yang artinya alam membentang luas tanpa batas memberikan pengetahuan untuk dapat dipelajari, dalam diskusi ini, kata Sabirin Rachmat, merupakan diskusi yang sangat menunjang untuk dibahas nantinya bersama warga masyarakat. Saling berbagi ilmu dan pengetahuan dalam suatu majelis adalah merupakan amal ibadah dalam kehidupan, pungkasnya. (Iwin SB)
Share this Article