
Bukittinggi, winsbnews.com- Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), tidak banyak yang mengetahui bagaimana pentingnya Australia bagi Indonesia. Pengajaran BIPA di Australia mengalami masa puncaknya pada era 90an. Pengajaran BIPA di Australia sangat diminati pada masa itu.
Kepada winsbnews.com, Kamis (10/2/2022) Gusrizal Dt. Salubuak Basa Pengajar Bahasa Indonesia di Australia dan juga dosen di Universitas Fort de Kock, menjelaskan pengajaran BIPA di benua Kanguru ini merupakan yang terbesar di dunia, bagaimana tidak, BIPA diajarkan mulai dari tingkat dasar (SD) sampai Universitas di seluruh negara bagian Australia. Namun saat ini minat untuk mempelajari bahasa mulai menurun. Saatnya sekarang kita bersama-sama menyelamatkan BIPA di Australia.
Dalam upaya menyelamatkan pengajaran BIPA di Australia, inilah yang dilakukan dalam kurun waktu dua decade terakhir, enam dari empat belas kali kunjungan mengajarkan bahasa Indonesia di Australia, itu dilakukan secara Volunteer.
Upaya lainnya yaitu menyelenggarakan “Language Maintenance and Immersion Program” tahun 2018 dalam rangka upaya menjalin hubungan People to People contact antara kedua negara Indonesia-Australia yang diadakan di dua Kota di Sumatera Barat yaitu Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang selama satu minggu di setiap Kota yang bekerjasama dengan Balai Bahasa dan Budaya Indonesia Victoria Tasmania.
Program ini tergolong istimewa karena ini untuk pertama kalinya guru bahasa Australia mengadakan program yang sama di Sumatera Barat diluar Bali, Jogjakarta dan Bandung yang selama ini mereka lalukan.
Dikatakannya Gusrizal Dt. Salubuak Basa, Refa Lina Tiawati R, M.Pd (Wakil Sekretaris APPBIPA SUMBAR) sebagai Ketua APPBIPA saat ini Prof. Atmazaki dan Riva Adli Dzil Ikram siswa semester akhir STIS Jakarta dan Pegiat BIPA, Rabu (9/2) menemui Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi Ansyarullah guna menyamapaikan maksud tujuan dari buku ajar BIPA seri digital (eBook).
Gusrizal Dt. Salubuak Basa penulis buku eBook BIPA membuat buku ajar BIPA seri digital (eBook) sambil mempromosikan Sumatera Barat melalui bahan ajar yang ada dalam buku tersebut. Alhamdulillah Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi Ansyarullah berkenan memberikan Kata Pengantar untuk penerbitan seri eBook.
Ini sebagai bentuk dukungan beliau untuk menyelamatkan pengajaran BIPA di Luar Negeri terutama di Australia, dimana sebelumnya tahun 2006 Gubernur Gamawan Fauzi melakukan hal yang sama untuk penerbitan serial Text Book. Selain Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi, juga turut memberikan dukungan dari Counsellor Education and Research, Kedutaan Besar Australia di Jakarta serta dari Balai Bahasa Kementerian Pendidikan Indonesia.
Upaya untuk menyelamatkan Bahasa Indonesia juga datang dari berbagai pihak. Saat ini sudah ada Affiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) yang berpusat di Jakarta serta mempunyai cabang-cabang di hampir sebagian besar Provinsi di Indonesia termasuk di Sumbar yang bernama APPBIPA SUMBAR, bahkan juga sdh mempunyai cabang di luar negeri.
Inilah yang dinamakan dengan soft power, dimana Budaya merupakan salah satu element of nasional power disamping POLitik, EKonomi, SOSial BUDaya dan MELiter yang kita kenal sebagai IPOLEKSOSBUDMIL, pungkasnya. (Iwin SB)
Share this Article