Perlu Komitmen dan Janji Guna Mewujudkan Bukittinggi Hebat

Jumat, 07 Januari 2022 : Januari 07, 2022
Bukittinggi, winsbnews.id- Sebagai putra daerah, saya sudah mencoba berbuat sesuatu untuk Kota ini dan ingin berbuat lebih banyak lagi antara lain pernah melaksanakan tugas dalam menjalin Diplomasi Budaya Australia-Indonesia, dimana Provinsi Sumatera Barat Dan Kota Bukittinggi ada didalamnya. Ini disampaikan Drs. Gusrizal Datuak Salubuak Basa pengajar Bahasa Indonesia di negara Australia.
Gusrizal yang pernah menjabat sebagai mantan staf ahli Wali Kota Bukittinggi Bidang Hubungan Luar Negeri (2010-2012), diketahui sejak dua tahun terakhir pandemi Covid-19, tidak hanya negara Indonesia, dunia pun mengalami guncangan ekonomi karena situasi pendemi Covid-19.
Lebih lanjut dijelaskannya, karena sudah banyak para pakar yang menyampaikannya. Namun ada satu hal yang ingin saya sampaikan yaitu “Marilah kita melihat fenomena kejadian ini sebagai sebuah ujian.” Semoga kita dapat mengambil sisi positif dari kejadian ini, sebaliknya sebagai Kepala Daerah, saya percaya Wali Kota beserta jajaranya mampu untuk melewati masa sulit ini.
Apabila berbicara Kota Bukittinggi, maka kita bicara tentang Kurai. Bukittinggi adalah Kurai, Kurai adalah Bukittinggi. Berkenaan dengan hal tersebut, saya yakin, dalam keadaan sulit seperti ini. Bila Kepala Daerah dapat bersinergi dengan para kaum adat, In syaa Allah, Pemerintah Daerah akan dapat mengurai persoalan Kota dengan baik. Disinilah pepatah Minang mangatakan “Sadanciang bak basi, saciok bak ayam perlahan namun pasti,” Alhamdulillah situasi sudah mulai membaik. Anak sekolah sudah mulai kegiatan belajar tatap muka secara bertahap, kedai toko dan pasar sudah mulai ramai.
Dikatakannya Kota Bukittinggi di usianya kini telah ke 237 tahun memiliki 4 sektor unggulan sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) diantaranya di “Sektor Pariwisata” perlu adanya pengelolaan Pemerintaan secara baik tentunya berdasarkan Good Corporate Governance (GCG).
Berkenaan dengan hal tersebut kekayaan budaya yang kita miliki sekarang perlu digali dan dikembangkan sebagai bagian untuk pengembangan daya tarik wisata berbasis adat dan budaya. Untuk mempertahankan dan memelihara identitas masyarakat adat perlu ditingkatkan dan kami melihat upaya seperti itu sudah mulai muncul dalam bentuk kegiatan-kegiatan pembinaan adat dan budaya.
Saya percaya dengan keterbatasan dana yang ada, tidak menjadi halangan bagi Kepala Daerah untuk membangun Kota ini. Jadikanlah kekurangan ini sebagai kekuatan, bahkan dalam memimpin Kota ini dan mengantarkan Kota ini menuju “Bukittinggi Hebat” harus sesuai komitmen dan janji, ucapnya.
Disinilah seorang pemimpin itu diuji kemampuannya agar dapat, saayun salangkah bersama masyarakat membangun Kota ini, juga diketahui Kota Bukittinggi merupakan Kurai Limo Jorong didalamnya terdapat masyarakat hukum adat yang terkenal dengan adat Kurai nya.
Dalam pandangan saya, Kepala Daerah, dapat menempatkan sektor pariwisata, pada unggulan pertama, karena memang sektor ini sebagai pemasukan daerah yang paling besar, kemudian yang kedua, antara pendidikan, perdagangan & jasa, Kepala Daerah, dapat menentukan sektor pendidikan di lapisan kedua. Kepala Daerah dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya universitas yang baik di Kota ini, sektor perdagangan urutan ke tiga dan sektor kesehatan urutan ke empat.
Mencermati Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2026 yang telah disosialisasikan, kami menyambut baik bahwa upaya pembangunan ekonomi kerakyatan dalam pemulihan ekonomi cukup menonjol pada masa RPJMD, hal ini seiring dengan perbaikan ekonomi Kota yang lesu akibat dampak Pandemi Covid-19.
Upaya ini dapat segera memulihkan ekonomi Kota dan mulai meningkatnya aktifitas ekonomi masyarakat terbuka lagi lapangan pekerjaan dan tentu kemiskinan diharapkan terjadi penurunan, pungkas Gusrizal. (Iwin SB)
Share this Article