Bukittinggi, winsbnews.id- Pemandu wisata merupakan pihak yang memiliki peran dan fungsi penting dalam pengelolaan objek wisata, dikarenakan leading sektor ini yang memperkenalkan destinasi secara langsung kepada para wisatawan. Pemandu wisata sebagai salah satu pentahelix wisata harus menjunjung tinggi kaidah yang ada, bagaimana seorang wisatawan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, tidak ada kesan yang bertolak belakang dengan destinasi yang disuguhkan.
Kepada winsbnews.id, Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Bukittinggi H.Tasman menjelaskan, pihaknya melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, terutama pasal 30 terkait Pemerintah Kabupaten/Kota berwenang menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan kepariwisataan dalam lingkup Kabupaten/Kota.
Dikatakannya destinasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kota Bukittinggi terbatas jumlahnya, sehingga dengan keberadaan potensi alam, kuliner, tanaman, dan karakteristik lainnya dikelola secara swadaya oleh masyarakat di daerah ini menjadi Ekowisata, sektor pariwisata yang mendatangkan nilai ekonomi bagi warga yang ada di kawasan itu.
Bidang Parekraf meningkatkan SDM yang unggul dan handal di sektor pariwisata, termasuk bagi para pemandu wisata. Jadi para pemandu wisata ini harus mengetahui dan memahami sejarah dari destinasi yang dikunjungi wisatawan, karena mereka lah yang akan menjual dengan penjelasan kepada publik, ketika mereka berinteraksi dengan pelancong, prinsipnya bagaimana orang lain itu nyaman dan berkesan hingga kembali berulang datang ke destinasi itu,” ujarnya.
Sedangkan Frengky Manolito Simanjuntak berasal dari Dumai mengatakan berlibur bersama keluarga pertama kalinya di Kota Bukittinggi sangat terharu atas kondisi alam yang dilihatnya dan udaranya yang sejuk, rambu rambu rute lalu lintas jalan yang dilewati tidak ada masalah apalagi berbicara kuliner soal harga relatif dan sesuai dengan lidah sebagai orang Sumatera bertempat tinggal di Dumai Riau.
Dijelaskan Frenky yang kesehariannya berdomisili bekerja pada perusahaan Pengeboran onshore dan offshore PT. Pertamina Drilling Service indonesia berlokasi di Cilacap Jawa Tengah, sejumlah objek wisata yang berada di Kota Bukittinggi masih tinggi diminati dan ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal, kendatipun harus mentaati ketentuan Protokol kesehatan Covid-19.
Mengenai pemandu wisata yang berada di objek wisata Panorama dan Lubang Jepang sangat memuaskan memberikan penjelasan edukasi tentang objek peninggalan sejarah. Diusulkan masukannya terutama di sekitar pedestrian taman Jam Gadang untuk kebersihan agar diperhatikan lagi dan juga kiranya Pemerintah Kota Bukittinggi bisa mengurai arus kemacetan lalu lintas, harap frengky.
(Iwin SB)
