
Bukittinggi, winsbnews.id- Anak-anak usia dini generasi emas penerus bangsa, negara dan agama, Taman Kanak-kanak Aisyiyah 1 yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 28 Kota Bukittinggi merupakan Sekolah Akreditasi "A" yang menggunakan kurikulum prototipe dan mandiri, dan juga mempunyai program unggulan, pembinaan karakter, Tahsin dan Tahfidz Qur'an, Praktek ibadah, hafalan hadits dan do'a harian, Ekskul Seni musik dan tari (tradisional dan modern), English for children, Cooking Class, Manasik haji, Drumband dan Field trip puncak tema.
Foto bersama dengan gembira
Sekolah TK Aisyiyah 1 Bukittinggi yang dikepalai Marlini,S.Pd mempunyai motto "Terwujudnya anak didik yang berprilaku baik, Cerdas, Sehat, Ceria, Berprestasi, Mandiri dan Bertaqwa kepada tuhan yang Maha Esa." Pada malam anugerah Bukittinggi Hebat dalam rangka Hari Jadi Kota Bukittinggi ke 237 tahun 2021, Kepala sekolah dan Majelis guru TK Aisyiyah 1 Kota Bukittinggi telah meraih penghargaan anugerah literasi.
Anak-anak TK Aisyiyah 1 Kota Bukittinggi bersama tenaga pendidik mengadakan pembelajaran tematik di objek wisata Taman Margasatwa Budaya Kinantan (TMBSK) dan objek wisata benteng Fort de Kock. Andrea Reza, S.Pd salah seorang tenaga pendidik yang didampingi tenaga pendidik lainnya ketika ditemui di objek wisata benteng Fort de Kock mengatakan kepada winsbnews.id, kegiatan yang kini dilakukan bersama anak-anak TK di objek wisata benteng Fort de Kock adalah pengenalan awal tema, yang kini adalah tema binatang.
Dikarenakan mungkin ada anak-anak yang tidak menyempatkan waktu libur berekreasi bersama orangtuanya, maka inilah kesempatan anak-anak tersebut diajak mengunjungi objek wisata TMSBK dan benteng Fort de Kock, maksud daripada itu, adalah sekaligus mempelajari tema binatang.
Andrea Reza mengapresiasi perubahan dan peningkatan wahana wisata di TMSBK, ketika masuk ke dalam Zona Aviari, anak-anak TK yang dibawa bersama para guru-guru merasakan kesan berbeda dari tampilan TMSBK sebelumnya. TMSBK menjadi sarana edukasi bagi anak-anak TK untuk mengenal hewan dan lingkungan habitatnya, sehingga terjadi interaksi sosial bagi peserta didik.
Lebih lanjut disampaikannya kalau sarana dan prasarana sudah sangat lengkap dari sebelumnya, apalagi di kebun binatang, burung dan binatang lainnya dilepas, karena sejatinya binatang dilepas ada ketertarikan tersendiri dengan binatang yang ada di dalam kandangnya. Anak-anak pun merasa senang saat berekreasi sambil belajar untuk mengedukasi anak-anak tentang kegiatan di kebun binatang sangat cocok sekali, ucapnya.
Sedangkan mengenai objek wisata benteng Fort de Kock merupakan objek wisata sejarah, karena terdapat meriam peninggalan Belanda. Tenaga pendidik pun dapat menjelaskannya kepada anak-anak TK sambil bercerita tentang benteng tersebut, sehingga secara tidak langsung anak-anak pun dapat mengerti.
Disarankannya untuk di tempat ini, alangkah baiknya sarana bermain untuk anak-anak diperbanyak, seperti luncuran yang ada rintangannya, panjat tali untuk melatih motorik anak-anak. Sarana wahana bermain bagi anak-anak inilah yang membuat mereka senang, jadi sambil mereka bermain dapat membawa kesan tersendiri.
Dan juga adanya suatu tempat untuk anak-anak bermain menyusun balok-balok kecil (puzzle) guna melatih daya pikir, seperti halnya membentuk menjadi gambar benteng Fort de Kock, Jam Gadang atau gambar lainnya. Jika kedepannya disediakan sarana prasana untuk anak-anak, maka akan lebih banyak lagi pengunjung khususnya anak-anak TK atau pengunjung wisatawan yang membawa anak-anaknya mempergunakan fasilitas tersebut, ucapnya. (Iwin SB)
Share this Article