Mengenal Sehat dan Sakit Melalui Nafas

Sabtu, 01 Januari 2022 : Januari 01, 2022
Bukittinggi, Winsbnews.id - Shinta Maharani menjelaskan tentang kesehatan untuk kehidupan, sebenarnya reiki atau yoga sebenarnya dari beberapa latihan yang digeluti sejak usia 25 tahun dan fokus di pernafasan, yang mana mencoba teknik nafas kasar, halus, putih, biru, betul-betul feur di alam. Nafas di dalam ruangan tidak ada perputaran energi atau perputaran udara itu sendiri, jadi pernafasan yang bagusnya di alam terbuka.
Reiki dan yoga biasanya para pelaku menggunakan kekuatan unsur alam, yang mana ada hembusan angin, nafas lingkungannya sangat bersih murni dengan tidak ada polusi udara seperti asap rokok, dan asap lainnya. Nafas itu sumber pusatnya kesehatan dan penyakit manusia, dicontohkannya, jika orang sedang marah, kesal, bahagia, orang sedang sakit, nafasnya pun berbeda-beda. Jadi yang membuat nafas berubah-ubah yaitu psikis atau mental.
Dalam ajaran agama Islam dikatakan Istighfar, tarik nafas dalam-dalam dan sabar, dielus-elus dadanya jika sedang marah atau kesal. Setiap orang jika nafasnya tidak stabil maka orangtua, atau guru atau siapapun orang terdekat akan selalu menyampaikan Istighfar dan akan meletakkan tangan di punggung atau di dada. Karena di dada ada Al-Ikhlas, sedangkan di punggung adalah sumber pusat titik semua kehidupan manusia dan sumber penyakit manusia ada di tulang ekor.
Tidak salah orang tua mengelus di dada atau di punggung anaknya jika anak tersebut sedang marah atau kesal, disitulah letaknya sumber-sumber kehidupan yang berhubungan dengan nafas. Maka itu dari jangan sampai salah nafas, Shinta Maharani pernah menemui latihan mahatma yang salah nafas, sehingga mengakibatkan fatal, seperti pembuluh darah di matanya berdarah, karena ada pembuluh darah halus di mata akan pecah kalau salah membuang nafas.
Sejak usia dini ikut dengan kakek dan nenek yang tinggal di depan Masjid, Ia pun sudah ada ilmu terapan penglihatan indera keenam (mata ketiga), Shinta beruntung karena didasari kakek yang memilih cucunya dengan baik untuk diberikan suatu ilmu terapan yang tidak membawa ke dunia gaib. Tanpa disadarinya di waktu usia dini, ketika disampaikannya kepada temannya yang Shinta dapat melihatnya. Beranjak remaja, Shinta berkeliling ke orang-orang pintar bukannya ingin yang tidak diinginkan, tapi menanyakan apakah bisa tidak menutup mata ketiga, ternyata tidak bisa.
Shinta Maharani bertemu seorang guru pernafasan yang ternyata guru tersebut menjadi suami sendiri, disinilah saya paham tentang melatih dengan nafas selama 15 tahun. Karena ingin menjadi orang yang logika, sehatnya jasmani rohani dengan logika bukannya dengan dunia lain. Shinta Maharani bersama almarhum suami pernah melatih perguruan seni olah pernafasan kebugaran sejati (soprans) sejati itu artinya serapan energi titipan Ilahi, semenjak suami meninggal, Shinta pun mengundurkan diri dari perguruan tersebut dan murid-murid dialihkan ke sahabat-sahabat.
Shinta pernah belajar di perguruan tinggi fakultas psikologi dan mempelajari anatomi tubuh manusia, dikatakannya dari nafas itu dapat melihat 13 titik elektromagnetik, salah satu contoh jika tengkuk kepala dipukul pasti pingsan, ternyata disitu ada cairan kehidupan.
Kemampuan otak kanan dengan teknik nafas sehingga dapat mendeteksi, karena otak kanan itu non logik, otak kiri adalah logik dan otak tengah untuk mengendalikan otak kiri dan kanan. Sewaktu kuliah di kampus sering melihat makhluk halus, dengan teknik nafas bisa menutup atau meng off kan mata ketiga tanpa harus melakukan spiritual. Shinta lebih condong mendalami ilmu pernafasan daripada spiritual, karena dari pernafasan itu, kita belajar mengetahui penyakit lebih dini, kita lebih tau tanpa pergi ke dokter.
Penyebabnya lebih tertarik kesehatan dengan pengobatan penyembuhan dengan pernafasan, awalnya Shinta pernah sakit, jika dibawa ke dokter tidak ada obatnya, sebenarnya di kepala saya ada ini ada itu, tapi siapa yang bisa mengambilnya atau yang mengobati. Akhirnya bertemu seorang guru pernafasan merpati putih saat itu lebih mengarah ke arah kesehatan bukannya ke pencak silat.
Dari sinilah belajar pernafasan, akhirnya bisa membuang penyakit dengan teknik nafas, sakit kepala hilang dan di dada suka nyeri dan di punggung sakit dan tembus ke belakang seperti ada jarum, ternyata ada salah satu pembuluh darah atau saraf yang memang disitu aliran darah atau oksigen di dalam pembuluh darah tidak bagus. Penyebab penyakit kepala migrain terus menerus bahkan tidak dapat tidur karena di kepala kurang oksigen.
Kini Shinta Maharani mengamalkan ilmu yang ada untuk pengobatan penyembuhan suatu penyakit medis maupun non medis, karena di dalam agama Islam, dikatakan amalkan ilmu yang ada, agar kamu mendapat pahala dan orang yang menerima mendapat pahala juga. Dengan menempati suatu tempat untuk pengobatan penyembuhan secara langsung di daerah Jakarta Selatan, tepatnya di jalan Raya Tanjung Barat nomor 77-79 Pasar Minggu Jakarta Selatan (Istana Es Puter), nomor kontak 0812 8442 8899, bahkan Shinta pernah juga pengobatan di luar Kota Jakarta. (Iwin SB)
Share this Article