Kota Bukittinggi Menjadi Salah Satu Percontohan Proyek Pengurangan Emisi di Perkotaan

Sabtu, 29 Januari 2022 : Januari 29, 2022
Bukittinggi, winsbnews.com- Sekertaris Daerah Kota Bukittinggi, Martias Wanto, mengadakan pertemuan dengan Team Leader CDM Smith/PT.Arkonin EMP, Mr. Doug Hickman, Jumat (28/1/2022) di rumah dinas Wali Kota Bukittinggi dan menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Kota Bukittinggi sebagai pilot project program Emissions Reduction In Cities Through Improved Waste Management (DKTI) In Indonesia. Pemerintah Kota Bukittinggi siap mendukung program penurunan emisi perkotaan melalui pengelolaan sampah.
“Kami Pemerintah Kota Bukittinggi siap mendukung penuh program DKTI ini. Tentunya akan banyak manfaat terhadap lingkungan dan kebersihan kota. Kami ucapkan terimakasih kepada Bappenas atas ditunjuknya Kota Bukittinggi sebagai pilot project kegiatan ini, semoga terealisasi dengan maksimal,” ucapnya.
Proyek pengurangan emisi di perkotaan melalui peningkatan pengelolaan sampah ini, dimulai pada 7 Juni 2021 dan akan berjalan selama 26 bulan. Kota Bukittinggi menjadi salah satu percontohan, bersama 4 Kota lainnya dan 1 Kabupaten di Indonesia, seperti Kota Jambi, Kota Malang, Kota Denpasar, Kota Cirebon dan 1 Kabupaten, yakni Kabupaten Bogor.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas telah melakukan kerjasama dengan Pemerintah Jerman (Deutsche Zusammenarbeit) yang dilaksanakan atau diimplementasikan oleh Deutsche Gesellschaft Fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH, dalam bentuk kegiatan Emissions Reduction In Cities Through Improved Waste Management (DKTI) In Indonesia.
Sebelum Team Leader CDM Smith/PT.Arkonin EMP, Mr. Doug Hickman mengadakan pertemuan dengan Sekertaris Daerah Kota Bukittinggi, terlebih dahulu Mr. Doug Hickman didampingi Leader Nasional Rafianti melakukan pertemuan awal dengan Kepala Bapelitbang Rismal Hadi, SSTP, MSi, di Kantor Bapeltbang, Rabu (26/1/2022).
Dan esok harinya dilaksanakan diskusi, berbagi ilmu dan pengalaman dengan Mr. Doug Hickman di Ruang Rapat Bapelitbang yang dipimpin Kepala Bapelitbang dihadiri Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup beserta jajarannya. Kepala Bapelitbang Bukittinggi, Rismal Hadi, menyampaikan, permasalahan dalam penanganan dan pengelolaan sampah di Kota Bukittinggi masih masalah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional yang berada di Kota Payakumbuh diperkirakan hanya berumur 6 (enam) bulan kedepan.
“Sedangkan sampah terbanyak yang masuk ke TPA tersebut adalah sampah yang berasal dari Kota Bukittinggi yaitu sekitar 120 ton per hari dan merupakan penyumbang terbesar. Untuk itu Kota Bukittinggi harus mencari solusi terhadap permasalahan tersebut,” ungkapnya.
Team Leader CDM Smith/PT.Arkonin EMP, Mr. Doug Hickman, menjelaskan, kegiatan DKTI lebih fokus kepada planning, capacity building dan finansial dalam pengelolaan sampah. Sehingga nantinya sistem ini dapat mengurangi peningkatan emisi gas rumah kaca.
Mr. Doug Hickman berbagi pengalaman di negara-negara dan daerah di Indonesia yang awalnya mengalami permasalahan dengan pengelolaan persampahan seperti Kota Halifax di Kanada, Kota Flanders Belgia dan di Muncar Kabupaten Banyuwangi. Dimana, pada tahun 2016 lalu, hanya 1 persen penduduk Muncar yang menggunakan sistem pengumpulan sampah formal dan sekarang penduduk Muncar telah menerapkan sistem pengelolaan sampah secara sirkular.
Dari pengalaman dan ilmu yang diberikan Mr. Doug itu, Kepala Bapelitbang menyatakan Kota Bukittinggi harus dapat merubah persepsi tentang penanganan persampahan di Kota Bukittinggi. Kegiatan DKTI ini diharapkan dapat memberikan angin segar dalam merubah persepsi tentang pengelolaan/penanganan sampah dari Ekonomi Linear menjadi Ekonomi Sirkular, pungkas Rismal hadi. (Iwin SB)
Share this Article