
Bukittinggi, winsbnews.id- Pengunjung wisatawan lokal, nusantara maupun mancanegara yang datang berwisata di Kota Wisata Bukittinggi khususnya di sekitar areal pedestrian taman Jam Gadang yang dikenal sebagai ikonnya Kota Bukittinggi, tentunya menginginkan kenyamanan terhadap kendaraan yang berada disekitarnya, artinya tidak kuatir atau tidak takut akan tersenggol kendaraan ketika berjalan kaki di sekitar areal pedestrian taman Jam Gadang.
Melihat kondisi dan keadaan kini di sekitar areal pedestrian taman Jam Gadang, pengunjung wisatawan yang datang masih adanya kendaraan yang memarkir kendaraannya di sekitar areal tersebut, begitu juga banyak kendaraan yang silih berganti melewati jalan di samping Balai Sidang Hatta dan di depan Istana Bung Hatta hingga ke depan Tugu Pahlawan Tak Dikenal, akhirnya wisatawan tidak dapat menikmati aktivitas jalan kaki dengan leluasa.
Pantauan winsbnews.id, Minggu (23/1/2022) di sekitar pedestrian taman Jam Gadang, pengunjung wisatawan ramai mengunjungi tempat tersebut, dan terlihat kendaraan yang memarkir di sekitar objek wisata ikon Bukittinggi. dan tidak di hari libur saja, pada hari biasa juga ada yang memarkir kendaraannya biarpun sebentar, tapi dapat membuat macet dan membahayakan pemakai jalan di sekitar pedestrian taman Jam Gadang.
Guna meletakkan atau memarkir kendaraan roda dua maupun roda empat, Pemerintah Kota Bukittinggi telah menyediakan tempat parkirnya di sekitar objek wisata pedestrian taman Jam Gadang, untuk roda dua ada di sekitar tugu pahlawan tak dikenal dan untuk kendaraan roda empat di gedung parkir di depan gedung DPRD Kota Bukittinggi, begitu juga tempat parkir kendaraan yang berada di sekitarnya.
Sugianto, salah seorang pengunjung dari Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, mengatakan kepada winsbnews.id, melihat aktivitas kendaraan di seputaran area pedestrian taman Jam Gadang yang perlu mendapatkan sikap dari Pemerintah Kota untuk kendaraan tidak berada di sekitar areal tersebut, sebaiknya kendaraan yang menuju ke tempat objek wisata pedestrian taman Jam Gadang dinetralisir untuk di parkir yang telah ditentukan Pemerintah Kota.
Eli pengunjung wisatawan dari Kota Padang sependapat dengan Sugianto, dijelaskannya, ketika berwisata di pedestrian taman Jam Gadang, benar-benar merasakan nyaman dan aman dari kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas. Memang seharusnya di sekitar areal wisata tersebut bebas dari kendaraan, mengenai pengaturannya dikembalikan kepada Pemerintah Kota setempat.
Sementara itu H.Novrial Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat menyebutkan pihaknya sependapat dengan keinginan dan tanggapan pengunjung di pedestrian taman Jam Gadang, dikarenakan dari referensi yang dimiliki bahwa di negara maju kawasan Pusat Kota (city center) hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Konsep wisata dengan berjalan kaki itu telah lama mengapung di Kota Bukittinggi, namun belum begitu tampak realisasinya. Hal tersebut memang perlu ditindaklanjuti dengan membebaskan aktivitas jalan raya dari kendaraan sehingga dialihkan atau direkayasa. Disebutkan, pihaknya juga berinisiasi untuk menyikapi keberadaan lahan parkir yang masih dibutuhkan di Kota Bukittinggi, ucapnya.
Sedangkan Elza Aulia, S.STP, MPA Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Bukittinggi ketika ditemui winsbnews.id di ruang kerjanya, mengatakan pada prinsipnya menerima saran dan usulan dari pengunjung atau stakeholder itu, sehingga kawasan jalan dari depan Tugu Pahlawan Tak Dikenal hingga ke Depan Istana Bung Hatta dan Jam Gadang steril dari aktivitas kendaraan, alhasil menjadi lokasi layaknya Malioboro yang juga ada di Kota Bukittinggi.
Untuk kebijakan tersebut tidak dapat diputuskan sepihak saja, guna penerapannya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga akan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan sejumlah instansi seperti Dinas Perhubungan dan Satuan Lalu Lintas Polres Kota Bukittinggi jika jalur jalan itu berkemungkinan dapat bebas dari kendaraan.
Dikatakannya pada beberapa waktu lalu jalan Jenderal Sudirman khususnya di seputaran lapangan Wirabraja (lapangan kantin) menuju pedestrian taman Jam Gadang ada program hari bebas kendaraan (Car Free Day), tentu pencermatan untuk mewujudkan pedestrian taman Jam Gadang apakah konsep Car Free Day juga diterapkan atau adanya konsep lainnya, pungkas Elza Aulia. (Iwin SB)
Share this Article