Musim Hujan, Waspadai Datangnya Berbagai Penyakit

Sabtu, 06 November 2021 : November 06, 2021
Bukittinggi - Curah hujan yang meningkat akibat anomali cuaca, menyebabkan banyak lokasi rawan banjir, sampah yang menumpuk, serta suhu udara yang cepat berubah memudahkan ketahanan tubuh menurun drastis. Berbagai penyakit pun siap mengintai.
Langkah paling mendasar adalah menjaga kebersihan, seperti himbauan Kemenkes "Cuci tangan pakai sabun setiap akan makan/minum, dan juga sehabis buang hajat, merebus air minum hingga mendidih setiap hari, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal."
Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama musim penghujan adalah, penyakit akibat virus seperti influenza dan diare, penyakit akibat bakteri dan parasit, terutama pada daerah yang airnya meluap sehingga bakteri dan parasit dari septic tank dan kotoran hewan terangkat dan hanyut kemudian mengkontaminasi air, bahan pangan, atau menginfeksi langsung manusia, seperti diare, disentri, kecacingan, leptospirosis.
Penyakit akibat jamur terutama akibat kelembaban pada pakaian, penyakit tidak menular seperti asma, rhinitis, perburukan penyakit kronik, dan penyakit demam berdarah, karena meningkatnya tempat perindukan nyamuk.
Sedangkan penyakit demam berdarah disebabkan virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di air jernih tergenang. Air jernih tergenang banyak ditemukan saat musim hujan tiba.
Pada saat musim hujan, biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti yaitu nyamuk penular penyakit demam berdarah. Hal ini dikarenakan pada saat musim hujan banyak sampah misalnya kaleng bekas, ban bekas serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu.
Genangan air itulah akhirnya menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, maka risiko terjadinya penularan juga semakin meningkat.
Karena banyaknya tempat yang mempunyai resiko tinggi untuk penularan, maka pemberantasan jentik haruslah dilaksanakan oleh masyarakat secara menyeluruh. “Masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3M Plus yaitu Mengubur kaleng-kaleng bekas, plastik, Menguras tempat penampungan air secara teratur atau menaburkan bubuk abotek, dan Menutup rapat-rapat tempat penyimpanan air.”
Selain itu agar masyarakat segera membawa keluarganya ke sarana kesehatan bila ada yang sakit dengan gejala panas tinggi yang tidak jelas sebabnya yang disertai adanya tanda-tanda perdarahan.
Hal ini disampaikan kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Drg.Syofia Dasmauli, MKM, Jum’at (16/1/2016) diruang kerjanya. Selanjutnya ia mengatakan puls dari 3 M itu adalah, membersihkan pekarangan sekitar rumah, memperbaiki saluran atau talang iar yang tersumbat, pasang kawat kasa pada ventilasi rumah, hindari menggantung pakaian di dalam kamar, gunakan kelambu di waktu tidur, dan jangan biarkan ban bekas menumpuk di rumah, ucapnya (Iwin SB)
Share this Article